Banjir Melanda Korea Selatan, 7 Ribu Orang Akan Dievakuasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Hujan deras selama tiga hari yang melanda Korea Selatan telah menyebabkan berbagai bencana seperti banjir, tanah longsor, pemadaman listrik dan kerusakan infrastruktur di seluruh negeri. Akibatnya, 22 orang tewas dan belasan hilang.
Pemerintah pusat sudah meminta kepada pemerintah daerah untuk melakukan evakuasi yang mencakup lebih dari 7 ribu orang pada berbagai waktu, menurut otoritas provinsi.
Perdana Menteri Korea Selatan, Han Duck-soo juga sudah meminta bantuan kepada militer untuk melakukan evakuasi dan upaya penyelamatan kepada warga sipil yang berada di daerah rawan longsor.
Baca Juga: 22 Orang Tewas Akibat Banjir di Korea Selatan
1. Lebih dari 1.500 orang dievakuasi
Pada Sabtu (15/7/2023), para pejabat mengatakan air meluap di bendungan yang ada di Provinsi Chungcheong Utar. Lebih dari 2.700 ton air per detik mengalir ke Bendungan Goesan, ini sudah jumlah maksimum yang dapat dikeluarkan.
Setidaknya 22 orang dilaporkan tewas dan 14 orang lainnya hilang akibat bencana tersebut, dilaporkan dari Kantor Berita Yonhap, mengutip Markas Pusat Penanggulangan Bencana dan Keselamatan
Dilansir The Japan Times, hingga Sabtu pukul 11.00 waktu setempat, sebanyak 1.567 orang telah dievakuasi secara nasional. Menurut Kementerian dalam Negeri dan Keselamatan, jumlah ini akan terus melonjak saat air terus naik di atas bendungan Provinsi Chungcheong Utara.
Baca Juga: 3 Kapal Selam yang Dipesan RI ke Korsel Mandek, Ini Alasannya
2. Kereta tidak akan beroperasi selama keadaan belum memungkinkan
Korea Railway Corp mengatakan akan menghentikan semua kereta reguler dan beberapa kereta cepat yang ada di sana. Sementara itu, beberapa kereta cepat lain jadwal keberangkatannya tertunda karena operasinya molor akibat tanah longsor, banjir dan batu berjatuhan yang akan mengancam keselamatan.
Dilansir Channel News Asia, pada Jumat malam (14/7/2023) sebuah kereta api reguler tergelincir ketika tanah longsor yang menyebabkan tanah dan batuan jatuh di atas rel di Provinsi Chungcheong Utara, kata Kementerian Transportasi. Saat insiden terjadi untungnya tidak ada penumpang di dalam kereta, tetapi seorang insinyur mengalami luka.
3. Pelepasan air di bendungan Korut bisa menjadi salah satu penyebab banjir di Korsel
Korea Utara ternyata juga mengalami hujan deras dan ada kemungkinan akan membuka pintu air di bendungan di sungai yang airnya mengalir melintasi perbatasan antarkedua negera ini, ungkap Han Duck-soo.
“Hujan lebat diperkirakan terjadi di Provinsi Hwanghae dan kita harus benar-benar mempersiapkan kemungkinan Korea Utara melepaskan air dari Bendungan Hwanggang.” lanjutnya, mengacu pada wilayah tengah Korea Utara.
Melansir Reuters, pelepasan air seperti itu sering kali terjadi tanpa pemberitahuan oleh Pyongyang sehingga menyebabkan gelombang air tiba-tiba mengalir ke sungai seperti tahun-tahun sebelumnya. Kejadian tersebut mengakibatkan banjir dan kematian di Korea Selatan.
Baca Juga: Korea Selatan Naikkan Tarif Listrik dan Gas 5,3 Persen
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.