Singapura Akan Gratiskan Pemberian Vaksin Pfizer bagi Semua Warganya

PM Lee Hsien Loong bersedia jadi yang pertama divaksin

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Singapura pada Senin (14/12/2020) resmi mengumumkan pemberian izin darurat bagi vaksin buatan Pfizer-BioNTech. Bahkan, Negeri Singa juga memberikan vaksin COVID-19 itu secara gratis bagi semua warga Singapura dan warga asing yang sudah lama bermukim di sana. 

Harian Singapura, The Straits Times hari ini melaporkan pengiriman gelombang pertama vaksin Pfizer diperkirakan akan tiba pada akhir Desember 2020. Dengan adanya pengumuman ini menjadikan Singapura negara pertama di kawasan Asia Tenggara yang menerima vaksin Pfizer. 

"Saya dengan suka cita mengabarkan kepada Anda semua, usai mempelajari bukti saintifik dan data uji klinis, maka Otoritas Sains dan Kesehatan (HSA) telah menyetujui penggunaan vaksin Pfizer-BioNTech untuk mengatasi pandemik," ungkap PM Lee Hsien Loong ketika memberikan keterangan kepada warga Negeri Singa hari ini. 

Ia menambahkan bila semua berjalan lancar maka semua warga Negeri Singa sudah berhasil divaksinasi pada paruh ketiga tahun 2021. Apakah Singapura juga membidik vaksin dari perusahaan farmasi lainnya?

1. Singapura juga memesan vaksin Moderna dan Sinovac

Singapura Akan Gratiskan Pemberian Vaksin Pfizer bagi Semua WarganyaHasil perburuan vaksin COVID-19 (IDN Times/Sukma Shakti)

Selain mengandalkan vaksin Pfizer, PM Lee mengatakan Singapura juga diam-diam sedang mengatur pembelian kandidat vaksin lain yang menjanjikan. Dua di antaranya adalah vaksin Moderna buatan Amerika Serikat dan CoronaVac buatan Sinovac, Tiongkok. 

Singapura kemudian membentuk komite yang terdiri dari para ahli di bidang kedokteran dan sains. Komite itu merekomendasikan agar semua populasi orang dewasa di Singapura sebaiknya diberi vaksin COVID-19. Vaksinasi di Singapura tidak diwajibkan, namun diberikan secara gratis bagi warganya. 

"Prioritas utama dari vaksin akan diberikan kepada mereka yang memiliki risiko tinggi seperi tenaga kesehatan dan personel di garda terdepan yang melayani publik. Setelah itu, kamu lansia dan warga yang rentan," ujar PM Lee. 

Lee mempercayai rekomendasi tersebut dan memformulasikan ke dalam kebijakan publik. Bahkan, PM Lee dan koleganya segera diberi vaksin lebih cepat. 

"Ini untuk menunjukkan terutama kaum lansia seperti saya bahwa kami yakin vaksin ini aman (dikonsumsi)," tutur dia lagi. 

Baca Juga: BPOM AS Akui Ada Enam Relawan Meninggal Saat Uji Klinis Vaksin Pfizer

2. Pemerintah Singapura dorong warganya agar mau divaksinasi untuk melindungi diri sendiri dan orang lain

Singapura Akan Gratiskan Pemberian Vaksin Pfizer bagi Semua WarganyaIlustrasi Marina Bay, Singapura (IDN Times/Indiana)

Di sisi lain, PM Lee juga mendorong agar warga Singapura bersedia divaksinasi ketika nanti ditawarkan. "Karena dengan divaksinasi Anda tidak hanya melindungi diri sendiri tetapi orang-orang yang Anda sayangi," ujar Lee. 

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh harian Straits Times pada 12 Desember 2020 lalu, mayoritas pembaca mengakui mereka bersedia diberi vaksin COVID-19. ST melakukan survei terhadap 1.000 pembaca yang berusia 16 tahun ke atas. Hasilnya, 8 dari 10 bersedia untuk divaksinasi. Bahkan, separuh dari kelompok tersebut bersedia bila harus divaksinasi saat itu juga. 

Hanya 18 persen pembaca yang tidak bersedia divaksinasi meski vaksin baru tersedia 12 bulan mendatang. Sebagian mengatakan akan mempertimbangkan untuk divaksinasi. 

3. Singapura mulai melonggarkan pembatasan pergerakan manusia ke fase ketiga

Singapura Akan Gratiskan Pemberian Vaksin Pfizer bagi Semua WarganyaPerdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong (www.instagram.com/@leehsienloong)

Sementara, Pemerintah Singapura pada 28 Desember 2020 mendatang mulai melonggarkan pembatasan pergerakan manusia. Negeri Singa resmi memasuki fase ketiga yang berarti perkumpulan maksimal delapan orang diizinkan di sana.

Sebelumnya, maksimal perkumpulan yang diizinkan adalah maksimal lima orang. Rumah warga juga diizinkan untuk menerima tamu maksimal delapan orang. 

"Sehingga, delapan orang bisa santap makanan di luar rumah atau berkunjung ke rumah orang lain. Ini akan semakin memudahkan keluarga berkumpul di dalam momen perayaan," kata Lee. 

Ia mengatakan pemerintah bisa mulai melonggarkan pembatasan pergerakan manusia karena semua warganya bersedia untuk berkorban, sehingga kasus COVID-19 di Singapura dan situasi pandemik bisa terkendali. 

Baca Juga: Ini Cara AS Distribusikan Jutaan Dosis Vaksin COVID-19 Pfizer

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya