Tiongkok Tawarkan Insentif Agar Warga Gak Mudik Saat Imlek

Pemkot tawarkan voucher belanja, tiket nonton, hingga uang

Jakarta, IDN Times - Tiongkok tak mau kecolongan dengan membiarkan kasus COVID-19 mengalami lonjakan ketika libur Imlek 2021 tiba. Maka, sebagian pemerintah kota mendorong agar warga tak perlu mudik ke kampung halaman dengan menawarkan berbagai insentif. 

Dikutip dari harian Hong Kong, South China Morning Post (SCMP) Kamis, 11 Februari 2021, pemkot dan pemilik usaha menawarkan bonus uang tunai, voucher belanja, tiket gratis menonton di bioskop, tiket masuk menuju ke tempat wisata di dalam kota, makanan, hingga dekorasi imlek. Semua itu ditawarkan secara cuma-cuma asal warga bersedia tetap di kota. 

Otoritas setempat berharap warga tertarik dengan tawaran itu. Apalagi bagi mayoritas warga Tiongkok, libur imlek menjadi satu-satunya waktu sekali setahun untuk bisa berkumpul dengan keluarga di kampung halaman. Perayaan ini berlangsung selama 16 hari dan mencapai puncaknya ketika imlek diperingati pada Jumat (12/2/2021). 

Tetapi, pemerintah tak mau ambil risiko dengan membiarkan warga bergerak di masa pandemik. Apalagi imlek 2020 diperkirakan menjadi penyebab utama virus Sars-CoV-2 menyebar secara cepat di Tiongkok. Berdasarkan data yang dimiliki oleh SCMP, pada 2020, ada 1,47 miliar perjalanan, baik dengan menggunakan pesawat, kereta, dan bus. 

Angka tersebut sudah mengalami penurunan bila dibandingkan imlek 2019. Hal itu lantaran adanya lockdown dan larangan yang dikeluarkan oleh pemerintah agar warga tetap di rumah. 

Sedangkan, pada tahun ini diperkirakan jumlah perjalanan kembali naik karena sebagian warga sudah merasa bosan tetap berada di rumah. Diperkirakan ada 300 juta warga yang mudik dengan menggunakan kereta api saja.

Tetapi, Komisi Nasional Kesehatan Tiongkok (CNHC) memberlakukan syarat khusus bagi warga yang tetap ingin mudik. Apa itu?

1. Warga yang mudik harus bawa hasil tes COVID-19 negatif 7 hari sebelum berangkat

Tiongkok Tawarkan Insentif Agar Warga Gak Mudik Saat ImlekPelancong menggunakan pakaian pelindung saat berada di Bandara Internasional Tianhe Wuhan, Tiongkok, setelah masa karantina berakhir, pada 10 April 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song

Stasiun berita CNN, Kamis, 11 Februari 2021 melaporkan otoritas kesehatan Tiongkok memberlakukan aturan baru bagi warga yang tetap kukuh ingin mudik ke kampung halaman. Mereka diwajibkan menunjukkan hasil tes COVID-19 negatif satu pekan sebelum berangkat.

Ketika tiba di rumah di kampung halaman, maka mereka wajib menjalani karantina mandiri selama 14 hari. Pemerintah berharap dengan adanya aturan baru ini, warga jadi enggan mudik saat imlek 2021. 

Bahkan, pemkot setempat memberlakukan aturan lebih ketat. Salah satunya, warga yang mudik harus menjalani isolasi mandiri di hotel yang telah ditentukan oleh pemkot. Aturan itu membuat warga Tiongkok tak habis pikir. 

"Saya ingin bertanya, apakah kalian semua (pemkot) sudah memikirkan ini semua sebelum dijadikan kebijakan?" tanya seorang pengguna platform media sosial Tiongkok, Weibo. 

"Apakah di area pedesaan memungkinkan seseorang untuk menjalani tes COVID-19 setiap 7 hari sekali? Bukan kah bila berkumpul untuk mengikuti tes COVID-19 malah menyebabkan risiko tertular lebih tinggi?" tanya warganet lainnya. 

Kebijakan tersebut dinilai tak masuk akal, sebab libur resmi yang diberikan oleh pemerintah saat imlek 2021 hanya 7 hari. Sementara, bila harus menjalani isolasi mandiri selama 14 hari ketika tiba di kampung halaman, maka sama saja pemerintah melarang warga mudik. 

Baca Juga: Tiongkok akan Vaksinasi COVID-19 50 Juta Warga Sebelum Imlek 2021

2. Pemkot berikan uang tunai Rp1 juta bagi warganya yang tak mudik pada imlek 2021

Tiongkok Tawarkan Insentif Agar Warga Gak Mudik Saat ImlekIlustrasi pernak-pernik Imlek. IDN Times/Umi Kalsum

Selain memberi syarat tambahan bagi warga yang ingin mudik, ada pula kebijakan pemkot membagikan uang senilai 500 Yuan atau setara Rp1 juta. Kebijakan diberlakukan di Distrik Xiancheng di bagian utara Shanghai.

Otoritas di sana juga memberikan insentif bagi pemilik perusahaan yaitu dengan memangkas biaya sewa apartemen separuhnya. Tetapi, subsidi itu baru diberikan bila pemilik usaha juga memberikan insentif yang sama kepada para pegawainya. 

Sementara, di Distrik Haicang, Provinsi Fujian, pemerintah setempat mengumumkan akan memberi subsidi dengan total 11 juta Yuan atau setara Rp23,8 miliar bagi warga yang tetap berada di dalam kota selama perayaan imlek 2021. 

"Perpisahan sementara bagi pertemuan di lain waktu yang lebih baik. Mari kita tetap bertahan dan segera menyambut kemenangan," demikian yang disampaikan oleh stasiun televisi pemerintah, CCTV

3. Tiongkok kembali hadapi lonjakan baru kasus COVID-19 mencapai 2.000

Tiongkok Tawarkan Insentif Agar Warga Gak Mudik Saat ImlekSeorang penumpang menggunakan masker wajah berjalan di terminal kedatangan yang kosong di Bandara Internasional Beijing, Tiongkok, pada 9 Maret 2020. (ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter)

Stasiun berita CNN melaporkan ini merupakan kali kedua warga Negeri Tirai Bambu menunda waktu mudik mereka ketika imlek. Bedanya, tahun 2021, Tiongkok menghadapi lonjakan kasus COVID-19. 

Pada Januari 2021 lalu, lebih dari 2.000 kasus baru COVID-19 ditemukan di bagian utara Tiongkok. Ini merupakan lonjakan kasus terparah sejak pandemik Maret 2020 lalu. 

Bahkan, pada pertengahan Januari 2021, Provinsi Hebei yang dihuni 11 juta warga terpaksa harus melakukan lockdown karena ditemukan klaster baru di sana. 

Baca Juga: Ilmuwan WHO: COVID-19 dari Kelelawar, Bukan Kebocoran Laboratorium

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya