Kota Wuhan yang Semula Episentrum Kini Klaim Telah Bebas dari COVID-19

Lockdown di Wuhan dicabut usai sebabkan 4.518 kematian

Jakarta, IDN Times - Kota Wuhan di Tiongkok yang semula adalah episentrum dan awal mula kemunculan virus corona, kini mengklaim telah terbebas dari virus dengan nama Sars-CoV-2 itu. Kesimpulan itu diambil usai sebanyak 12 pasien COVID-19 yang terakhir berhasil dipulangkan dari rumah sakit pada (26/4) lalu. 

Dengan dipulangkannya 12 pasien itu maka Wuhan dinyatakan bebas dari virus corona. Itu juga yang menjadi dasar bagi pemkot setempat untuk mencabut kebijakan lockdown yang telah mengungkung kota tersebut selama hampir 76 hari. 

Melihat ke belakang, penyakit COVID-19 kali pertama diidentifikasi pada Desember 2019 lalu. Jumlah pasien yang dirawat di Kota Wuhan akibat COVID-19 telah mencapai puncaknya pada Februari lalu di angka 38.020. Di mana 10 ribu orang di antaranya dalam kondisi parah atau kritis. Sementara, lockdown di Kota Wuhan dicabut pada awal April lalu setelah menyebabkan 4.158 kematian. 

Juru bicara Komisi Nasional Kesehatan, Mi Feng pada (26/4) lalu mengatakan ini semua terjadi berkat kerja sama semua pihak. 

"Dengan usaha gabungan di Wuhan dan bantuan medis yang dikerahkan ke Wuhan, maka semua kasus COVID-19 dinyatakan tak ada per (26/4)," ungkap Mi seperti dikutip harian Hong Kong, South China Morning Post (SCMP) pada Senin (27/4). 

Tetapi, benarkah sudah tidak ada lagi penyakit COVID-19 di Wuhan yang dulu sempat menjadi episentrum? Kini episentrum penyakit COVID-19 sudah bergeser ke Amerika Serikat. 

1. Pasien COVID-19 terakhir yang dipulangkan dari rumah sakit berusia 77 tahun

Kota Wuhan yang Semula Episentrum Kini Klaim Telah Bebas dari COVID-19Ilustrasi Corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Menurut data dari SCMP, pasien COVID-19 terakhir yang dipulangkan dari rumah sakit diketahui bernama Ding dan berusia 77 tahun. Ia dipulangkan dari Wuhan Chest Hospital. 

Pihak rumah sakit membolehkannya pulang pada (26/4) setelah dites dua kali negatif Sars-CoV-2. Sementara, pasien lain yang juga keluar dari rumah sakit yang sama tapi tak diketahui namanya sempat berkomentar bahwa ia merindukan keluarganya. 

"Udara di luar begitu segar. Cuacanya sangat bagus hari ini," tutur pasien itu. 

Kendati begitu, Pemerintah Tiongkok tidak mau terlalu percaya diri bahwa virus itu tak lagi akan menyerang Wuhan. Apalagi kini mereka tengah bersiap terhadap gelombang kedua penyakit COVID-19. 

Menteri Kesehatan Tiongkok, Ma Xiaowei, mengatakan di stasiun televisi milik pemerintah CCTV, mengatakan semua pasien COVID-19 dalam kondisi parah yang boleh dipulangkan tetap membutuhkan perawatan lebih lanjut. 

"Beberapa pasien yang memiliki penyakit lainnya tengah dirawat di rumah sakit khusus. Semua sudah ditangani," ungkap Ma. 

Baca Juga: Merinding! Video Penghuni Apartemen di Wuhan Teriak ‘Wuhan, Jiayou!’

2. Masih ditemukan tiga kasus baru COVID-19 pada 26 April 2020 di Kota Wuhan

Kota Wuhan yang Semula Episentrum Kini Klaim Telah Bebas dari COVID-19(Ilustrasi virus corona) IDN Times/Arief Rahmat

Sementara, harian Inggris, The Guardian pada Senin (27/4) melaporkan masih ada tiga kasus baru COVID-19 di Kota Wuhan pada (26/4). Dua di antaranya merupakan kasus impor. Sedangkan, kasus ketiga merupakan penyakit yang ditularkan secara lokal di wilayah perbatasan di bagian utara Heilongjiang. 

Peningkatan kasus COVID-19 mulai terjadi di sana karena banyak warga Tiongkok yang dipulangkan dari Rusia. 

3. Masih ada 10 pasien yang dirawat di Wuhan karena komplikasi penyakit yang disebabkan virus corona

Kota Wuhan yang Semula Episentrum Kini Klaim Telah Bebas dari COVID-19(Ilustrasi virus corona) IDN Times/Arief Rahmat

Kendati sudah menyatakan telah memulangkan semua pasien COVID-19 khususnya yang dulunya dalam kondisi parah, tetapi Wuhan masih merawat puluhan pasien yang memiliki penyakit komplikasi. Penyakit itu bertambah parah karena terpapar virus corona. 

Harian SCMP mencatat ada sekitar 10 pasien berusia 42 tahun hingga 85 tahun yang sudah dinyatakan terbebas dari virus corona, namun mereka masih dirawat di ruang ICU di RS Tongji karena penyakit ginjal dan keluhan lainnya yang muncul akibat terpapar COVID-19. 

Mereka dirawat di bawah pengawasan 24 jam selama 7 hari. Ada 190 perawat yang ditugaskan untuk menjaga dengan empat shift berbeda. 

Kendati semua pasien sudah dipulangkan dari rumah sakit, bukan berarti potensi penyebaran COVID-19 telah sepenuhnya menghilang dari Wuhan. Bahkan, pemkot itu melaporkan ada 20 kasus baru yang terpapar virus corona. Pasien tidak menunjukkan gejala apapun kendati terpapar COVID-19. Dengan angka itu, maka total PDP di kota Wuhan menjadi 535 orang. 

4. Tiongkok menyiapkan diri untuk gelombang kedua COVID-19

Kota Wuhan yang Semula Episentrum Kini Klaim Telah Bebas dari COVID-19Ilustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Harian The Guardian melaporkan Tiongkok pun tidak ingin terlalu percaya diri dengan menyebut negaranya sudah sepenuhnya terbebas dari COVID-19. Malah, kini mereka tengah bersiap adanya gelombang kedua penyakit itu. 

Pada (26/4) lalu, otoritas di Beijing mengumumkan aturan baru bagi warga hidup sehat. Di dalam aturan itu, mewajibkan warga untuk menutup mulut dan hidung ketika bersin, tidak makan di dalam transportasi umum, dan mengenakan masker bila dalam kondisi sakit serta di area publik. 

Pengelola restoran juga diwajibkan menyediakan peralatan makan berbeda dengan tujuan semua makanan disajikan secara terpisah. Biasanya semua makanan disajikan di dalam satu wadah dengan gaya keluarga. Aturan itu akan diterapkan mulai (1/6) mendatang. 

https://www.youtube.com/embed/Bg4nZkBuZzQ

Baca Juga: Trump Curiga Virus Corona dari Lab di Wuhan, Tiongkok: Tidak Ada Bukti

Topik:

  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya