Jakarta, IDN Times - Diiringi petikan Sasando dan nyanyian dari San Jose Choir Kupang yang menawan, lebih dari 600 orang dari komunitas diplomatik di Jenewa memadati halaman Wisma Wakil Tetap Republik Indonesia untuk PBB, 9 September 2022.
Para Duta Besar, pimpinan-pimpinan badan-badan PBB, WTO dan organisasi internasional lainnya, serta para diplomat dari ratusan negara, hadir untuk merayakan HUT RI ke-77.
Bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi NTT, PTRI Jenewa menyelenggarakan resepsi diplomatik dengan tema “Warisan Budaya dan Kuliner Provinsi Nusa Tenggara Timur: Home of the Komodo Dragon”.
“Kita sangat bangga dengan kekayaan budaya, alam, dan kuliner Indonesia. Seiring dengan semangat kita untuk ‘bangkit bersama, bangkit lebih kuat’, ada keperluan mendesak bagi kita untuk kembali memperkenalkan keindahan dan pesona tanah air kepada masyarakat internasional,” kata Wakil Tetap RI untuk PBB, WTO dan Organisasi Internasional lainnya di Jenewa, Febrian A. Ruddyard.
“Momentum perayaan HUT-RI ke-77 ini memberikan kesempatan yang sangat baik bagi kita untuk memperkenalkan keindahan seni, budaya, dan kuliner Provinsi NTT, sebagai salah satu emerging tourism destination di Indonesia,” lanjut dia.
Wakil Gubernur Provinsi NTT, Josef Nae Soi, turut hadir dalam perhelatan diplomatik ini. Dalam sambutannya, Wagub Josef mengajak para hadirin untuk segera berkunjung ke NTT untuk menikmati secara langsung keindahan alam dan seni budaya Melanesia di NTT.
Tak hanya itu, resepsi diplomatik Indonesia tahun ini menghadirkan suasana yang sangat berbeda dengan sebagian besar resepsi negara-negara lainnya, yang kebanyakan dilakukan di dalam ruangan.
Sementara itu, para WNI yang tinggal di Jenewa dan sekitarnya juga turut hadir memeriahkan resepsi diplomatik ini.
Acara berlangsung sangat meriah, dikelilingi oleh dekorasi ornamen dan kain-kain tenun khas NTT, demo penggunaan alat tenun, beragam makanan Indonesia yang lezat, lagu-lagu ceria yang dinyanyikan paduan suara San Jose; dan juga partipasi ratusan tamu yang menari bersama mengikuti irama lagu-lagu daerah NTT, seperti “Gemu Famire” dan “Manalolobanda”.