ANTARA FOTO/REUTERS/Umit Bektas
Setelah mengetahui ini, anggota partai oposisi Gursel Tekin menyebut keputusan Erdogan tersebut "tidak bertanggung jawab". Ia juga menuding Erdogan mengeksploitasi sebuah tragedi demi keuntungan politik sesaat.
Brenton Tarrant, pelaku penembakan Christchurch berusia 28 tahun asal Australia, sendiri sempat merilis apa yang ia sebut manifesto. Di dalamnya, ia mengatakan bahwa warga Muslim harus dikeluarkan dari wilayah bagian barat Bosporus. Ini merujuk kepada bagian kawasan Turki yang masuk benua Eropa.
"Semua Muslim di negara kita, di bangsa kita, termasuk saya sendiri, jadi target," ujar Erdogan kepada para pendukungnya. "Mereka menguji kita dari jarak 16.500 kilometer jauhnya, dari Selandia Baru, dengan pesan-pesan yang mereka berikan dari sana. Ini bukan aksi individual, ini terorganisir," tambahnya.