Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi tentara (unsplash.com/Diego González)

Jakarta, IDN Times - Pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) tetap bertahan di pos mereka di Lebanon selatan, meskipun serangan Israel dalam beberapa hari terakhir telah melukai personelnya dan memicu kekhawatiran internasional.

Juru bicara UNIFIL, Andrea Tenenti, pada Kamis (10/10/2024) mengatakan bahwa serangan Israel terhadap markas UNIFIL telah menyebabkan dua anggotanya terluka dan di rawat di rumah sakit. Serangan itu juga melumpuhkan beberapa kemampuan pemantauan mereka pada Rabu (9/10/2024) dan Kamis.

“Jelas, ini mungkin salah satu peristiwa atau insiden paling serius yang telah kita saksikan dalam 12 bulan terakhir,” kata Tenenti, mengacu pada pertempuran antara militer Israel dan kelompok Hizbullah di Lebanon.

1. UNIFIL akan bertahan sampai situasi tidak lagi memungkinkan

Dilansir dari Reuters, 50 negara penyumpang pasukan UNIFIL telah sepakat pada Kamis untuk terus menempatkan lebih dari 10.400 pasukan penjaga perdamaian di antara Sungai Litani di utara dan perbatasan yang diakui PBB antara Lebanon dan Israel, yang dikenal sebagai Garis Biru, di selatan.

"Kami berada di sana karena Dewan Keamanan (PBB) meminta kami untuk berada di sana. Jadi, kami akan tetap tinggal sampai situasinya menjadi tidak mungkin bagi kami untuk beroperasi," ujar Tenenti.

Dalam pernyataannya, UNIFIL mengatakan bahwa tank Israel melepaskan tembakan ke menara pengawas di markas utama mereka di kota Naqoura pada Kamis dan menyebabkan dua pasukan penjaga perdamaian dari Indonesia terluka. Beberapa kendaraan dan sistem komunikasi juga rusak dalam serangan itu.

UNIFIL juga menuding pasukan Israel sengaja menembaki dan menonaktifkan kamera yang memantau daerah tersebut pada Rabu.

Sementara itu, Israel mengklaim bahwa pasukannya beroperasi di dekat pangkalan UNIFIL di Naqoura pada Kamis, namun mereka menginstruksikan pasukan PBB di wilayah tersebut untuk tetap berada di tempat yang terlindungi sebelum melepaskan tembakan.

2. UNIFIL bantu LSM dan badan PBB untuk salurkan bantuan ke warga sipil

Editorial Team

EditorFatimah

Tonton lebih seru di