Jakarta, IDN Times - Pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) tetap bertahan di pos mereka di Lebanon selatan, meskipun serangan Israel dalam beberapa hari terakhir telah melukai personelnya dan memicu kekhawatiran internasional.
Juru bicara UNIFIL, Andrea Tenenti, pada Kamis (10/10/2024) mengatakan bahwa serangan Israel terhadap markas UNIFIL telah menyebabkan dua anggotanya terluka dan di rawat di rumah sakit. Serangan itu juga melumpuhkan beberapa kemampuan pemantauan mereka pada Rabu (9/10/2024) dan Kamis.
“Jelas, ini mungkin salah satu peristiwa atau insiden paling serius yang telah kita saksikan dalam 12 bulan terakhir,” kata Tenenti, mengacu pada pertempuran antara militer Israel dan kelompok Hizbullah di Lebanon.