Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pencurian Marak di Lebanon, Para Penjarah Dihukum di Depan Umum

ilustrasi kota di Lebanon (unsplash.com/Maxime Guy)

Jakarta, IDN Times - Beberapa orang ditemukan tergantung atau diikat ke tiang jalan karena dituduh melakukan pencurian di ibu kota Lebanon, Beirut. Tindakan ini merupakan respons penduduk setempat terhadap meningkatnya penjarahan di tengah intensifnya serangan Israel di wilayah tersebut.

Orang-orang yang lewat memotret para tersangka dan mengunggah foto-foto tersebut ke media sosial. Hukuman publik tersebut telah menarik perhatian sepanjang pekan ini.

1. Para tersangka dituduh memanfaatkan konflik untuk mencuri

Dalam foto dan video yang beredar di internet, para pria yang dituduh mencuri terlihat digantung atau diikat ke tiang jalan. Banyak di antaranya mengalami luka-luka atau berdarah akibat konfrontasi dengan warga setempat.  

Beberapa dari mereka dikalungkan spanduk yang bertuliskan “harami,” yang berarti “pencuri” dalam bahasa Arab.  

Beberapa pengguna media sosial menuduh orang-orang tersebut mengeksploitasi perang dan menjarah rumah-rumah kosong di daerah Al-Rabiri di pinggiran selatan Dahiyeh, Beirut. Mereka juga memperingatkan orang lain agar tidak melakukan tindakan seperti itu atau mereka akan mengalami nasib serupa, dilansir dari TNA.

2. Ketiadaan pihak berwenang menyebabkan pencurian meningkat

Dalam sebuah video dibagikan di media sosial, seorang perempuan yang disebut sebagai warga Bourj el-Barajneh mengklaim bahwa hilangnya keamanan dari Hizbullah telah mengubah daerah tersebut menjadi surganya para pencuri.

Mereka memanfaaatkan situasi tersebut untuk menjarah rumah-rumah milik keluarga yang telah pergi mengungsi.

“Dahiyeh dulunya merupakan kawasan yang sangat-sangat aman. Tidak mungkin mengambil foto di jalan tanpa bertemu dengan aparat keamanan Hizbullah,” tambahnya. 

3. Warga terpaksa mengungsi berkali-kali

Di tengah frustrasi di Lebanon selatan akibat maraknya kejahatan dan konflik yang sedang berlangsung, warga juga harus menghadapi krisis pengungsian. 

Media lokal melaporkan bahwa banyak keluarga telah meninggalkan Dahiyeh setelah sempat mencari perlindungan di area yang dianggap lebih aman seperti Tirus, Sidon, dan Nabatieh. 

Namun, seiring dengan meningkatnya konflik, daerah-daerah tersebut juga menjadi tidak aman, sehingga memaksa mereka untuk kembali pindah ke utara. Beberapa orang mengaku bahwa ini adalah pengungsian kedua atau ketiga kalinya bagi mereka.

Sejak Israel mengintensifkan operasi militernya di Lebanon selatan dalam beberapa pekan terakhir, lebih dari 1.000 orang telah terbunuh dan 1,2 juta lainnya terpaksa meninggalkan rumah mereka.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fatimah
EditorFatimah
Follow Us