Presiden ke-45 AS, Donald Trump. (Twitter.com/Tomi Ahonen Not Arrested On FARA Charges Today)
Melansir CNN, Trump memutuskan untuk menarik pasukan dari Somalia pada Desember 2020. Keputusan itu merupakan tindakan dari pemerintahannya untuk mengurangi keterlibatan AS dalam konflik global, termasuk di Afghanistan dan Irak.
AS sebelumnya diketahui memiliki sekitar 700 tentara di Somalia yang bertugas membantu pasukan lokal melawan Al-Shabaab, yang terkadang ikut dalam operasi penyerangan dan memiliki pasukan di negara-negara terdekat.
Seorang pejabat AS berpendapat, penarikan yang dilakukan Trump bukan keputusan yang tepat. Dia menganggap hal itu sebagai tindakan irasional, karena menciptakan risiko yang seharusnya bisa dihindari dan meningkatkan risiko pasukan AS yang secara bergilir keluar masuk Somalia.
Pejabat itu menyampaikan bahwa setelah penarikan, Al-Shabaab tumbuh lebih kuat dan memiliki niat dan kemampuan menyerang orang AS. Pejabat itu memberitahu bahwa dalam beberapa tahun terakhir, Al-Shabaab telah membunuh lebih dari selusin warga AS di Afrika Timur, termasuk di pangkalan militer AS di Kenya pada awal 2020.