Pada tanggal 8 Desember 2018 lalu, seorang perempuan bernama Jakelin Caal yang berasal dari Guatemala tewas dalam tahanan perbatasan Amerika Serikat dimana 2 hari sebelumnya ditangkap bersama ayahnya. Jenazah dari anak perempuan berusia 7 tahun ini telah dibawa pulang hari Minggu, 23 Desember 2018, ke Guatemala. Dengan adanya kedua kasus tewasnya 2 anak ini menjadi masalah serius yang dihadapi petugas perbatasan Amerika Serikat.
Seorang anggota partai Demokrat, Xochitl Torres Small, menyerukan penyelidikan secara menyeluruh dan transparan atas kematian 2 anak imigran serta menempatkan lebih banyak tenaga medis di sepanjang perbatasan. "Ini tidak bisa dimaafkan. Alih-alih segera bertindak untuk menjaga anak-anak dan kita semua aman di sepanjang perbatasan kita, pemerintahan ini memaksa pemerintah menutup dinding," ungkap pernyataan Xochitl Torres Small seperti yang dikutip dari Telegraph.
Pelapor khusus PBB bidang Hak Asasi Migrasi, Felipe Gonzalez, mengatakan pada hari Senin, 23 Desember 2018, bahwa penahanan yang dilakukan pemerintah Amerika Serikat terhadap anak-anak karena status imigrasi mereka melanggar ketentuan hukum internasional.