Jakarta, IDN Times - Kota Port Sudan di bagian timur Sudan telah menjadi sasaran serangan drone selama sepekan terakhir. Serangan-serangan ini telah memicu kebakaran di depo bahan bakar dan pembangkit listrik, menyebabkan kelangkaan sejumlah barang penting.
Mutasim, salah satu pengungsi di Port Sudan, mengungkapkan bahwa seminggu yang lalu, ia hanya perlu membayar 2 ribu pound Sudan (sekitar Rp54 ribu) untuk persediaan air bersih sehari. Namun, kini harga tersebut telah melonjak lima kali lipat.
Kebakaran di depo bahan bakar telah mengakibatkan kota tersebut kehabisan pasokan diesel, yang diperlukan untuk mengoperasikan pompa air tanah.
“Sebentar lagi kami tidak akan mampu lagi membelinya,” kata Mutasim kepada BBC.
Sementara itu, antrean panjang kendaraan terlihat di luar SPBU, di mana warga harus bersabar menunggu bahan bakar. Mutassim mengatakan bahwa ia harus menunggu hingga 5 jam untuk mendapatkan bersin.