Jakarta, IDN Times - Sedikitnya 11 orang, termasuk delapan anak, tewas akibat serangan drone di ibu kota Haiti, Port-au-Prince. Pemerintah dituding bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Jaringan Nasional Pertahanan Hak Asasi Manusia (RNDDH) mengatakan, polisi meluncurkan dua drone kamikaze di kawasan kumuh Cite Soleil pada Sabtu (20/9/2025) malam, ketika sejumlah anggota geng berkumpul untuk merayakan ulang tahun pemimpin mereka, Albert Steevenso alias Djouma. Selain 11 warga sipil, empat anggota geng juga tewas dalam serangan tersebut, sementara tujuh lainnya terluka.
Cite Soleil, salah satu kawasan paling berbahaya di Port-au-Prince, diyakini dikuasai oleh koalisi geng Viv Ansanm, yang telah ditetapkan sebagai organisasi teroris asing oleh Amerika Serikat (AS) pada Mei. Salah satu pemimpin kelompok tersebut, Jimmy Cherizier, yang juga dikenal sebagai Barbecue, berjanji akan membalas serangan tersebut.