Jakarta, IDN Times - Israel melancarkan serangan udara ke kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara pada Sabtu (18/11/2023). Akibatnya, lebih dari 80 orang diketahui meninggal.
Serangan itu menyasar dua bangunan sekolah yang dijadikan sebagai tempat pengungsi. Pertama adalah Sekolah al-Fakhoora yang dikelola PBB di Jabalia dan kedua adalah Sekolah Tal al-Zaatar.
Kepala kemanusiaan PBB Martin Griffiths mengcam serangan tersebut dan mengatakan bahwa warga sipil seharusnya tidak menjadi korban.
Israel berencana memperluas operasi serangannya di Gaza selatan. Ada kekhawatiran bahwa tidak ada tempat lagi yang aman bagi warga sipil Gaza. Ini karena Tel Aviv juga melancarkan serangan udara di kota Khan Yonis di selatan pada Sabtu dini hari yang menewaskan 26 orang.