Akhirnya! Israel Setuju BBM Masuk ke Gaza, tapi dalam Jumlah Minimal

Jakarta, IDN Times - Israel disebut telah setuju untuk mengizinkan sedikit bahan bakar minyak (BBM) masuk ke Gaza, yakni 140 ribu liter. Izin itu diberikan Israel atas permintaan dari Amerika Serikat (AS).
“Dua truk sehari akan diizinkan masuk untuk memenuhi kebutuhan PBB di Gaza, tapi hanya jumlah minimal,” kata seorang pejabat Israel anonim, dikutip dari Channel News Asia, Sabtu (18/11/2023).
Di sisi lain, pejabat Kementerian Luar Negeri AS mengatakan bahwa Israel berkomitmen untuk menyediakan 120 ribu liter BBM setiap 48 jam untuk truk UNRWA, badan PBB untuk pengungsi Palestina dan kebutuhan lain seperti sanitasi dan rumah sakit di selatan Gaza.
1. Ditentang oleh anggota koalisi sayap kanan Israel

Perjanjian untuk mengirimkan bahan bakar ke Gaza ini ditentang oleh beberapa anggota kolaisi sayap kanan dari Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, salah satunya Menteri Keuangan Bzalel Smotrich.
“Ini menunjukkan kelemahan, dengan memberikan ‘oksigen’ kepada musuh,” ucap dia.
Namun, pejabat Israel mengatkaan bahwa keputusan tersebut diambil setelah ada permintaan dari Washington dan sebagai imbalannya, Israel diberikan ruang lebih untuk ‘bermanuver’ di dunia internasional sehingga bisa melanjutkan upayanya memburu pejuang Hamas.
2. Layanan telepon dan internet terputus total di Gaza

Semua layanan telepon dan internet di seluruh Jalur Gaza telah terputus, yang menyebabkan 2,3 juta penduduknya terputus dari dunia luar dan satu sama lain. Hal ini disampaikan oleh perusahaan telekomunikasi Palestina, Jawwal dan Paltel.
"Kami dengan menyesal mengumumkan bahwa semua layanan telekomunikasi di Jalur Gaza tidak berfungsi karena semua sumber energi yang menopang jaringan telah habis, dan bahan bakar tidak diperbolehkan masuk," ungkap perusahaan-perusahaan tersebut.
Mereka telah memperingatkan sehari sebelumnya, bahwa Gaza menghadapi pemadaman listrik total karena kurangnya bahan bakar untuk mengoperasikan pusat data utama dan saklar. Perusahaan mengatakan elemen dasar jaringan telah mengandalkan baterai sejak Rabu sore.
3. RS Indonesia di utara Gaza sudah tidak beroperasi karena kehabisan BBM

Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya, Gaza utara, dilaporkan sudah tidak berfungsi sama sekali karena kurangnya pasokan BBM. Padahal, jumlah pasien yang datang terus meningkat di tengah gempuran Israel di wilayah utara.
Rekaman dari rumah sakit yang ditunjukkan Al Jazeera memperlihatkan, ratusan warga Palestina terpaksa duduk di lorong rumah sakit karena kurangnya ruangan perawatan.
“Kami tidak bisa memberikan layanan lagi ke pasien, tempat tidur pun sudah tidak ada,” kata Direktur RS Indonesia, Atef al-Kahlout, kemarin.