Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menlu ASEAN di ASEAN Coordinating Council, Jakarta. (IDN Times/Sonya Michaella)

Jakarta, IDN Times - Serangan junta militer Myanmar ke Desa Pa Zi Gyi, Sagaing, Myanmar, yang menewaskan 50 orang telah menyalakan ‘alarm’ ASEAN, termasuk Indonesia sebagai ketua ASEAN 2023.

Dua hari setelah serangan udara itu, ASEAN mengeluarkan pernyataan yang mengutuk aksi junta militer Myanmar tersebut.

“Indonesia sangat proaktif, sangat demokratis, dalam menangani krisis di Myanmar,” kata Simon Tay, ketua think tank Singapore Institute of International Affairs, dikutip dari Channel News Asia, Sabtu (15/4/2023).

Sejumlah pengamat juga berharap agar Indonesia bisa menyusun terobosan baru lagi untuk menghentikan kekerasan di Myanmar.

1. Disarankan bisa menjangkau Thailand

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Thailand Don Pramudwinai. (IDN Times/Sonya Michaella)

Namun, Tay mengaku ingin melihat bagaimana Indonesia berbuat lebih banyak lagi untuk perdamaian Myanmar, di bawah keketuaannya tahun ini.

“Saya berharap, mereka (Indonesia) akan menggembleng tidak hanya kekuatan pro-demokrasi, terutama dari Barat, tetapi juga menjangkau lebih banyak kekuatan di Thailand, agar ASEAN tetap bersatu dan berada on track,” ujarnya.

Tay menambahkan, upaya baru juga harus dilakukan dengan melibatkan China, Jepang, Korea Selatan serta negara-negara tetangga yang berbatasan dengan Myanmar.

2. ASEAN tidak efektif

Editorial Team

Tonton lebih seru di