Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Indonesia Harus Dorong ASEAN Lebih Tegas ke Myanmar

Ilustrasi ASEAN Indonesia 2023 (IDN Times/Trio Hamdani)

Jakarta, IDN Times - Deputi Direktur Amnesty Internasional Indonesia Wirya Adiwena mengatakan bahwa junta militer Myanmar kini makin menggila dan keji.

Hal ini dibuktikan dengan serangan udara yang baru saja dilakukan junta militer pada Selasa (11/4/2023) lalu di Desa Pa Zi Gyi, Sagaing, yang menewaskan setidaknya 50 orang.

“Serangan udara itu merupakan bentuk kekejian terkini yang dilakukan militer Myanmar atas rakyatnya. Laporan awal tentang serangan ini menyebutkan banyak nyawa warga sipil terenggut, korban luka, dan rumah-rumah mereka hancur,” kata Wirya, dalam keterangannya, Sabtu (15/4/2023).

1. Serangan jelang dua tahun Lima Poin Konsensus

Pemimpin junta militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing. (Twitter.com/KenRoth)

Serangan udara ini bahkan terjadi menjelang dua tahun dikeluarkannya Lima Poin Konsensus untuk menanggapi kudeta Myanmar pada 2021 lalu di mana junta Myanmar pun menyepakati konsensus ini.

“Sungguh ironis bahwa serangan udara ini dilakukan menjelang peringatan dua tahun dikeluarkannya Lima Poin Konsensus ASEAN atas Myanmar, yang nyatanya gagal menghentikan kekejaman militer di sana,” ucapnya.

2. Indonesia harus dorong ASEAN bisa lebih tegas

Wirya menambahkan, Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023, harus memanfaatkan KTT ASEAN yang akan digelar di Labuan Bajo bulan depan sebagai momen untuk mendorong ASEAN bisa lebih tegas.

“Indonesia harus bisa mendorong ASEAN mengeluarkan sikap lebih tegas untuk menghentikan kekejaman yang terus dilakukan militer Myanmar terhadap warganya,” ungkap Wirya.

Lima Poin Konsensus yang telah didorong selama ini jelas tidak dihiraukan oleh junta Myanmar. ASEAN harus segara mendorong upaya baru yang lebih tegas demi menghentikan krisis hak asasi manusia di Myanmar.

3. Pernyataan Ketua ASEAN terkait serangan udara Myanmar

Menanggapi serangan udara Myanmar ini, ASEAN mengutuk keras serangan udara dari militer Myanmar di Desa Pa Zi Gyi, Sagaing ini.

“Segala bentuk kekerasan harus segera diakhiri, terutama penggunaan kekerasan terhadap warga sipil,” sebut ASEAN Chair's Statement atau pernyataan Ketua ASEAN (Indonesia) dikutip dari laman resmi ASEAN, Kamis (13/4/2023).

“Kami menegaskan kembali komitmen ASEAN untuk terus membantu Myanmar dalam mencari solusi yang dapat diterapkan dan bertahan lama, untuk krisis yang sedang berlangsung melalui implementasi penuh dari Lima Poin Konsensus,” lanjut pernyataan tersebut.

Meski demikian, tidak ada pernyataan bersama dari para Menteri Luar Negeri ASEAN terkait insiden ini.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us