2 Pria Muslim Diusir dari Pesawat AS Gegara Bicara Pakai Bahasa Arab 

Diskriminasi terhadap Muslim kembali terjadi di AS

Jakarta, IDN Times - Dua pria Muslim asal Amerika Serikat (AS) diusir dari pesawat sebelum lepas landas. Keduanya diketahui telah mengirim pesan dan berbicara dalam bahasa Arab.

Lantaran tidak terima dengan perlakuan diskriminatif tersebut, Abobakkr Dirar dan Mohamed Elamin secara resmi telah mengunggat maskapai Alaska Airlines ke pengadilan distrik AS di Seattle pada pekan lalu.

Gugatan itu juga didaftarkan untuk menghilangkan Islamofobia, rasis, dan xenofobia di dalam lingkungan masyarakat AS yang telah melekat sejak lama.   

1. Kronologi kejadian diskriminatif tersebut

2 Pria Muslim Diusir dari Pesawat AS Gegara Bicara Pakai Bahasa Arab Alaska Airlines (instagram.com/alaskaair)

Insiden bermula saat Dirar dan Elamin berencana pergi dari Seattle ke San Francisco pada 17 Februari 2020 lalu. Sewaktu itu, mereka duduk di kursi kelas satu. Dirar dan Elamin kemudian berbicara dalam bahasa Arab.

Sembari menunggu keberangkatan dari Bandara Internasional Seattle Tacoma, penumpang yang duduk di sebelah Dirar melihat bahwa dia sedang mengirim pesan dalam bahasa Arab. Penumpang itu merasa keberatan dan mengeluhkan kekhawatirannya kepada kru pesawat.

Setelah menerima keluhan tentang teks yang dikirim Dirar, keduanya langsung diturunkan dari penerbangan dengan dalih permasalahan tiket. Usai kejadian tersebut, mereka dibawa ke hadapan manajer Alaska Airlines dan saat itu pula mereka dikelilingi oleh pihak kepolisian di bandara.

Setelah memeriksa telepon Dirar, ternyata tidak terdapat satu pun bukti ancaman kekerasan di dalam riwayat pesan teksnya.

Meski begitu, pihak maskapai tetap tidak mengizinkan kedua pria asal Sudan itu untuk naik kembali ke pesawat bernomor 304 tersebut, justru keduanya harus memesan tiket penerbangan selanjutnya.

Atas kejadian tersebut, gugatan terhadap maskapai asal AS itu pun dilayangkan ke pengadilan. Pihak Alaska Airlines dianggap telah mempermalukan penguggat (Dirar dan Elamin) di hadapan sesama penumpang, dan juga telah menurunkan penumpang secara tidak patut, dikutip dari The Independent.

Baca Juga: Terungkap! Komponen Roket Rusia Ternyata Berasal dari Amerika Serikat

2. Alaska Airlines dituding tidak profesional

2 Pria Muslim Diusir dari Pesawat AS Gegara Bicara Pakai Bahasa Arab Pramugari Alaska Airlines (instagram.com/alaskaair)

Pengacara Dirar dan Elamin, Luis Segura, menyayangkan sikap maskapai yang tidak bisa menangani situasi secara profesional.

Seharusnya, Alaska Airlines dapat meredakan ketegangan dan meminta maaf kepada Dirar dan Elamin atas tudingan dari penumpang lainnya. Akan tetapi, pihak maskapai justru berat sebelah dalam melayani penumpangnya.  

Alaska Airlines belum bisa berkomentar banyak mengenai kejadian tersebut, lantaran kasusnya sedang menunggu proses pengadilan.

Meski begitu, juru bicara Alaska Airlines mengatakan bahwa pihak maskapai melarang terjadinya segala bentuk diskriminasi. Ia berjanji pihaknya akan menanggapi keluhan itu dengan serius.

“Tanggung jawab terbesar kami adalah memastikan bahwa operasi penerbangan kami aman setiap hari, dan itu termasuk mematuhi peraturan federal tentang penyelidikan laporan keselamatan penumpang. Karena kasus ini masih menunggu proses pengadilan, kami tidak dapat memberikan komentar lebih lanjut,” ungkap pernyataan resmi maskapai Alaska Airlines.

3. Dirar tidak ingin ada insiden serupa

2 Pria Muslim Diusir dari Pesawat AS Gegara Bicara Pakai Bahasa Arab Alaska Airlines (instagram.com/alaskaair)

Sebelum mendaftarkan gugatan ke pengadilan, Luis Segura mengatakan bahwa Alaska Airlines telah berjanji akan segera mengadakan penyelidikan internal. Namun hingga kini, belum ada tindakan lanjutan dari pihak maskapai.

“Dengan mengajukan gugatan ini, klien kami tidak hanya mencari keadilan untuk diri mereka sendiri, tetapi juga untuk seluruh komunitas yang lelah menjadi ‘kambing hitam’ saat hendak berpergian dengan pesawat,” ujar Segura, seperti dilansir CNN.

Dirar mengaku merasa malu dan trauma atas perlakuan yang kurang pantas dari pihak maskapai.

“Ketika kami bepergian hari itu, kami tidak diperlakukan sama seperti orang lain, dan itu membuat saya merasa tidak setara dengan orang lain. Saya tidak ingin ini terjadi lagi, kepada siapa pun, muslim atau bukan muslim,” ujar Dirar, dikutip dari Seattle Times.

Baca Juga: Do's and Dont's saat Liburan ke Amerika Serikat biar Gak Malu-maluin 

Shafira Arifah Photo Verified Writer Shafira Arifah

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya