Alissa Wahid: Eskalasi Iran-Israel Dapat Pengaruhi Sosial-Politik Dunia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Jaringan GusDurian Alissa Wahid memprediksi aspek sosial-politik dunia akan terpengaruh jika Israel membalas kembali serangan Iran. Hal ini disampaikan dalam program Ngobrol Seru: Dampak Konflik Iran-Israel ke Ekonomi RI, oleh Eisenhower Fellowships Indonesia Alumni Chapter x IDN Times, Senin (15/4/2024).
"Jadi kalau mengharapkan tidak terjadi eskalasi, kalau Israel tetap membalas, mau tidak mau AS juga akan tetap berpihak," kata Alissa Wahid dalam program Ngobrol Seru di YouTube IDN Times, Senin (15/4/2024).
Baca Juga: Duh, Serangan Iran ke Israel Berpotensi Tekan Neraca Dagang RI!
1. Iran sudah menyatakan balasan terakhir
Alissa Wahid menjelaskan bahwa sebenarnya Iran sudah menyatakan selesai dengan balasan perbuatan Israel kepada konsulat mereka. Namun, serangan ini akan kembali dilakukan apabila Israel terus-menerus menyerang Iran.
"Kalau Israel akan terus membalas iran, AS pasti akan memilih ikut terlibat. Nah makanya bagaimana ini tidak terjadi eskalasi, kayaknya kok saya menduganya masih (terjadi eskalasi), kita harus bersiap-siap akan hal itu," ujarnya.
2. Paradigma muslim yang anti terhadap aliran syiah akan lebih terbuka
Editor’s picks
Alissa menjelaskan, Iran pada dasarnya selalu bersaing dengan Arab Saudi. Menurutnya, konflik ini justu membantu memberikan sentimen baik pada publik muslim yang anti-syiah.
"Posisi Iran sekarang melawan Israel, orang Indonesia sudah frustasi karena Palestina butuh dibela, lalu Iran muncul sekarang dianggap sebagai hero," ucapnya.
Baca Juga: Paus Fransiskus Tanggapi Isu di Timur Tengah Usai Serangan Rudal Iran
3. Boikot produk Israel berpotensi kembali ramai usai konflik dengan Iran
Alissa memprediksi bahwa netizen-netizen Indonesia yang terbakar amarah akan menggalakkan kembali pemboikotan produk Israel.
"Posisi israel menyerang Iran yang adalah negara muslim, saya memprediksi bahwa akan kembali bermunculan boikot produk israel," jelasnya.