Kronologi Shutdown Pemerintah AS di 2025: Bagaimana Terjadinya?

Kebuntuan politik di Kongres menjadi faktor utama yang memicu terjadinya shutdown. Perdebatan mengenai prioritas anggaran antara Partai Demokrat dan Republik berlangsung sengit, terutama terkait alokasi dana pertahanan dan program sosial. Dilansir The Guardian, tarik-menarik kepentingan tersebut membuat pengesahan anggaran federal tidak kunjung disepakati sebelum batas waktu berakhir.

Selain itu, dinamika politik yang semakin terpolarisasi membuat kompromi sulit tercapai. Presiden dan anggota Kongres dari dua kubu saling menyalahkan atas kegagalan negosiasi, sehingga menciptakan ketidakpastian fiskal yang berdampak langsung pada jalannya pemerintahan.

Ketika batas waktu anggaran berakhir, pemerintah terpaksa mengambil langkah dengan menutup sebagian operasionalnya. Ribuan pegawai federal diberhentikan sementara tanpa kepastian kapan bisa kembali bekerja. Beberapa lembaga besar, termasuk museum, taman nasional, hingga lembaga penelitian, harus menghentikan layanan mereka.

Langkah ini juga menimbulkan kritik dari berbagai pihak, termasuk analis kebijakan yang menilai bahwa pemerintah gagal memberikan solusi tepat waktu. Keputusan shutdown dianggap sebagai bentuk ketidakmampuan politik untuk menempatkan kepentingan publik di atas kepentingan partisan.

Hingga kini, dampak shutdown masih dirasakan oleh masyarakat dan pemerintah. Ribuan keluarga pegawai federal menghadapi kesulitan ekonomi akibat penghentian gaji, sementara publik mengalami keterlambatan dalam mengakses layanan dasar. Aktivitas penelitian kesehatan dan administrasi perjalanan internasional juga terhambat.

Dari sisi ekonomi, para analis memperkirakan setiap pekan shutdown dapat memangkas pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat hingga 0,2 persen. Kondisi ini menambah tekanan pada stabilitas nasional dan mempengaruhi kepercayaan publik terhadap efektivitas pemerintahan.