Jakarta, IDN Times – Bangsa Barat kerap diidentikkan dengan ras Kaukasoid yang memiliki ciri fisik seperti kulit putih, rambut pirang, mata biru, dan hidung mancung. Namun, persebaran ras ini tidak hanya terbatas di Eropa, melainkan juga mendiami sebagian wilayah Asia dan Afrika dengan variasi warna rambut dan mata yang berbeda. Konsep tentang bangsa Barat sendiri sudah dikenal sejak zaman peperangan antara Kekaisaran Persia dari Timur dan Romawi Kuno dari Barat. Kala itu, bangsa Romawi menyebut diri mereka sebagai occidens yang berarti “matahari terbenam” atau “barat” dalam bahasa Latin.
Istilah “Barat” semakin populer pada masa Perang Dingin, ketika dunia terbagi menjadi dua blok besar yaitu, blok Barat dan blok Timur. Blok Barat bersekutu dengan Amerika Serikat dan negara-negara di Eropa Barat, sementara blok Timur bersekutu dengan Rusia dan negara-negara di Eropa Timur. Setelah Perang Dingin berakhir, istilah negara Barat tetap digunakan untuk merujuk pada negara-negara sekutu AS, berbeda dengan Rusia yang dianggap memiliki arah politik dan ideologi tersendiri.
