Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bendera Slovakia (unsplash.com/Tomas)
Bendera Slovakia (unsplash.com/Tomas)

Intinya sih...

  • Pernyataan resmi pemerintah Slovakia menolak penggunaan aset Rusia yang dibekukan untuk mendukung Ukraina.

  • Rencana penggunaan aset Rusia senilai 140 miliar euro oleh Uni Eropa didukung penuh AS dan menjadi agenda penting dalam pertemuan bulan Desember mendatang.

  • Dampak kebijakan dan perbedaan sikap antar negara Uni Eropa terkait proposal penggunaan aset beku untuk membantu Ukraina.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Slovakia, Robert Fico, menyatakan negaranya menolak penggunaan aset Rusia yang dibekukan untuk membantu Ukraina. Pernyataan ini disampaikan saat wawancara bersama lembaga penyiaran publik pada Sabtu (8/11/2025).

Sikap Slovakia diungkapkan Fico di tengah perdebatan sejumlah negara Eropa mengenai pemanfaatan dana Rusia untuk pembiayaan kebutuhan militer Ukraina. Penegasan tersebut menandai posisi resmi pemerintah Slovakia dalam isu ini.

1. Pernyataan resmi pemerintah Slovakia

Robert Fico menegaskan sikap Slovakia terkait proposal Uni Eropa dalam menggunakan aset Rusia yang dibekukan untuk mendukung Ukraina.

“Slovakia tidak akan ikut serta dalam skema hukum atau finansial apa pun guna mengambil aset beku, jika dana itu akan digunakan untuk biaya militer di Ukraina,” kata Fico, dilansir Bloomberg.

Fico menambahkan bahwa selama ia menjabat sebagai perdana menteri, Slovakia tidak akan berpartisipasi dalam mekanisme apapun yang bisa mengalihkan aset Rusia ke kepentingan militer Ukraina.

“Selama saya memimpin pemerintahan, saya tidak akan setuju pada sistem apapun yang merebut aset Rusia untuk kepentingan militer,” ujar Fico.

2. Rencana penggunaan aset Rusia oleh Uni Eropa

Uni Eropa pada Jum'at (7/11/2025), mengajukan skema penggunaan aset Rusia senilai 140 miliar euro (Rp2,7 kuadriliun) untuk membantu militer Ukraina. Proposal ini didukung penuh Amerika Serikat (AS) dan menjadi agenda penting dalam pertemuan Uni Eropa bulan Desember mendatang.

Dalam skema ini, pembayaran bantuan akan dimulai pada 2026 dan Ukraina diwajibkan mengembalikan dana tersebut hanya bila Rusia membayar kompensasi secara resmi ke Kiev.

“Saya tidak bisa menerima keputusan yang menghabiskan dana sebesar itu untuk tujuan militer,” kata Fico, dilansir RBC-Ukraine.

Kendala lain muncul dari Belgia yang menjadi negara penyimpanan aset terbanyak, di mana otoritas Belgia masih belum memberikan persetujuan penggunaan dana tersebut untuk Ukraina.

3. Dampak kebijakan dan perbedaan sikap antar negara Uni Eropa

Fico telah menyampaikan penolakan awal terhadap partisipasi Slovakia dalam program Uni Eropa yang membiayai bantuan militer Ukraina, pada Oktober 2025. Fico juga menyoroti dampak sanksi, dengan menegaskan bahwa langkah-langkah sanksi hanya merugikan Eropa dibandingkan dengan Rusia.

Uni Eropa tetap akan membahas proposal penggunaan aset beku pada Desember 2025, meski beberapa negara masih menolak dan khawatir akan pelanggaran hukum internasional serta potensi pembalasan dari Rusia terhadap kebijakan ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team