Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Republik Ceko dan Slovakia Evakuasi Warganya dari Israel

ilustrasi evakuasi warga (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi evakuasi warga (pexels.com/Pixabay)
Intinya sih...
  • Proses evakuasi warga kedua negara melalui negara tetangga.
  • Konflik Iran dan Israel berujung pada menutup wilayah udara.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Pesawat militer khusus Republik Ceko mendarat di Bandara Prague-Kbely pada Selasa (17/6/2025) pagi, membawa 66 orang yang dievakuasi dari Israel. Menteri Pertahanan Republik Ceko, Jana Cernochova, mengatakan semua penumpang selamat dalam evakuasi ini.

Menurut Kementerian Pertahanan Republik Ceko, sebagian besar dari 66 orang tersebut adalah warga negara Republik Ceko, sementara beberapa lainnya merupakan anggota keluarga dari kewarganegaraan lain. Kedua negara tersebut menjadi yang pertama berhasil memulangkan warganya untuk melarikan diri dari konflik yang terjadi antara Iran dan Israel.

Pada Senin (16/6/2025) malam, pesawat pemerintah Slovakia yang membawa 73 orang yang dievakuasi dari Timur Tengah juga telah tiba di ibu kota Bratislava. Di antara para penumpang tersebut, terdapat 14 warga negara Republik Ceko, 25 turis Slovakia, dan lima anggota keluarga diplomat Slovakia yang bekerja di Tel Aviv, menurut laporan dari Middle East Eye.

1. Proses evakuasi melalui negara tetangga

Dilansir dari Xinhua, evakuasi warga negara Republik Ceko dan Slovakia dari Israel menghadapi tantangan signifikan karena penutupan wilayah udara langsung menuju Israel. Oleh karena itu, evakuasi dilakukan melalui salah satu negara tetangga tanpa disebutkan secara spesifik.

Orang-orang yang dievakuasi diangkut dengan bus menuju bandara di negara tetangga tersebut, kemudian menyeberang perbatasan dengan berjalan kaki sebelum melanjutkan perjalanan menggunakan pesawat.

Sejak Jumat (13/6/2025), maskapai penerbangan telah membatalkan penerbangan antara Praha dan Tel Aviv akibat konflik yang memanas. Kedutaan Besar Jerman mengumumkan bahwa warga negaranya di Israel harus menunggu hingga situasi stabil.

“Selama wilayah udara ditutup dan jalur darat tidak cukup aman, kami sayangnya tidak memiliki kemungkinan untuk mendukung keberangkatan Anda,” demikian pernyataan Kedutaan Besar Jerman, dikutip dari The Times of Israel.

2. Berbagai negara lakukan upaya evakuasi warganya

ilustrasi beberapa bendera negara di dunia (pexels.com/Paresh Patil)
ilustrasi beberapa bendera negara di dunia (pexels.com/Paresh Patil)

Menteri Luar Negeri Slovakia, Juraj Blanar, menyatakan bahwa Slovakia turut membantu membawa warga negara dari berbagai negara lain menuju Eropa. Bantuan ini mencakup evakuasi 15 warga Polandia, yang sebagian besar adalah anak-anak, 14 warga Republik Ceko, sembilan warga Austria, dua warga Slovenia, serta masing-masing satu warga dari Estonia, Spanyol, dan Malaysia.

Slovakia juga mempersiapkan penerbangan lain pada Selasa (17/6/2025) untuk mengangkut warga negara Slovakia, Republik Ceko, Austria, Hongaria, Latvia, dan Prancis. Pesawat Slovakia lainnya juga telah berhasil membawa 42 penumpang dengan berbagai kewarganegaraan ke Bratislava dari Larnaca, Siprus, pada Selasa (17/6/2025).

Menteri Luar Negeri Hongaria, Peter Szijjarto, mengonfirmasi bahwa Slovakia telah membantu mengevakuasi tujuh warga Hongaria. Polandia pada Senin (16/6/2025) mengumumkan rencana evakuasi sekitar 200 warganya dari Israel melalui Yordania.

Pada Selasa (17/6/2025), Kementerian Luar Negeri Polandia mengungkapkan pihaknya berencana menggunakan dua pesawat dari Mesir dan Yordania untuk evakuasi, dengan penerbangan pertama dijadwalkan lepas landas pada Rabu (18/6/2025).

“Pesawat dari Sharm el-Sheikh akan lepas landas lebih dulu, yang dari Amman akan lepas landas kedua, kemungkinan besar pada Kamis (19/6/2025) pagi,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Polandia, Henryka Moscicka-Dendys.

Kementerian Luar Negeri Taiwan mengonfirmasi telah membantu 14 warga Taiwan meninggalkan Israel dengan bus menuju Yordania pada Minggu (15/6/2025) dan akan membantu mereka melanjutkan perjalanan. Kementerian tersebut juga sedang berkomunikasi dengan sembilan warga Taiwan lainnya yang saat ini berada di Iran, siap memberikan bantuan jika diperlukan untuk keberangkatan mereka.

Di Iran, sekitar 120 orang, termasuk diplomat dan keluarga mereka, telah dievakuasi melalui Turkmenistan, demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Turkmenistan. Banyak dari mereka yang dievakuasi berasal dari negara-negara Asia Tengah seperti Kazakhstan, Kirgistan, Uzbekistan, dan Tajikistan.

3. Konflik Iran dan Israel menutup wilayah udara dan timbulkan korban

Wilayah udara Iran dan Israel ditutup setelah Israel melancarkan serangan mendadak yang diklaim sebagai tindakan pencegahan terhadap upaya Iran mengembangkan senjata nuklir. Pada awal kampanye pada Jumat (13/6/2025), Israel menyatakan situasi tersebut telah menjadi ancaman eksistensial langsung bagi negara Yahudi tersebut.

Sebagai tanggapan, Iran meluncurkan rentetan rudal balistik ke Israel, menyebabkan 24 orang meninggal dunia dan lebih dari 500 orang terluka. Sementara itu, serangan Israel ke Iran telah menewaskan setidaknya 224 orang, menurut pejabat Iran.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us