Mogadishu, IDN Times - Somalia pada Kamis, 6 Mei mengumumkan telah memulihkan hubungan diplomatik dengan Kenya. Kedua negara itu telah memutuskan hubungan diplomatik selama 5 bulan. Keduanya mengalami berbagai perselisihan, termasuk sengketa wilayah.
Pulihnya hubungan kedua negara tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri Penerangan Somalia Abdirahman Yusuf Al-Adala, dia menyampaikan bahwa terjalinnya kembali hubungan diplomatik berkat mediasi yang dilakukan oleh Qatar.
Melansir dari VOA News, dalam konferensi persnya di Mogadishu, Al-Adala menyampaikan sebagian besar pulihnya hubungan melalui upaya penguasa Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani.
Pada 1 Mei lalu utusan Qatar untuk Kontraterorisme dan Mediasi Resolusi Konflik, Dr. Mutlaq bin Majed Al-Qahtani berkunjung ke Somalia. Dia diutus untuk membantu menengahi krisis politik Somalia, yang diakibatkan oleh pemilihan umum yang tertunda. Dalam kunjungannya ke Mogadishu, dia bertemu dengan Perdana Menteri Somalia Mohammed Hussein Roble, bersama dengan para pemimpin pemerintahan lainnya. Ia juga bertemu dengan anggota pimpinan kelompok oposisi.
Al-Qahtani juga berkunjung ke Somalialand, yang memisahkan wilayah dari Somalia, dia bertemu dengan Presiden Somaliland Muse Bihi Abdi.
Melansir dari Reuters, Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani menyampaikan bahwa Doha telah setuju dengan presiden kedua negara bahwa mereka akan bekerja untuk memperkuat hubungan bilateral dan membawa mereka kembali ke jalurnya. "Kami yakin normalisasi hubungan kedua tetangga sangat penting untuk stabilitas politik, terutama di Somalia yang saat ini sedang mengalami gejolak politik ... dan kami menantikan pemilu di sana."
Pada hari Kamis, Al-Qahtani juga berkunjung ke Kenya dan bertemu dengan Presiden Kenya Uhuru Kenyatta. Pertemuan itu diduga sebagai salah satu bentuk pendekatan Qatar untuk membantu memulihkan hubungan Kenya dengan Somalia.
Melansir dari Reuters, Kementerian Luar Negeri Kenya menanggapi pernyataan Somalia dalam pemulihan hubungan diplomatik, dengan mengatakan pihaknya berharap untuk memulihkan hubungan bilateral.
"Kementerian Luar Negeri Kenya mencatat rilis pers yang dikeluarkan oleh otoritas Somalia untuk membangun kembali hubungan diplomatik mereka dengan Kenya. Berharap untuk normalisasi lebih lanjut hubungan oleh otoritas Somalia termasuk yang berkaitan dengan perdagangan, komunikasi, transportasi, hubungan orang ke orang, dan pertukaran budaya." Kenya berterima kasih kepada Qatar atas upaya mereka untuk membantu menormalkan hubungan diplomatik dengan Somalia.
Melansir dari Al Jazeera, Somalia memutuskan hubungan diplomatik dengan Kenya pada 15 Desember setelah Kenya menjadi tuan rumah bagi kepemimpinan Somaliland, negara bagian yang memisahkan diri yang tidak diakui oleh pemerintah pusat di Mogadishu.
Kedua negara tersebut telah lama bersitegang, Somalia menuduh Kenya mencampuri masalah internalnya. Pada November tahun lalu Somalia mengusir duta besar Kenya dan menarik duta besarnya dari Nairobi setelah menuduh Kenya mencampuri proses pemilihan di Jubbaland.
Kedua tetangga itu juga terlibat dalam sengketa teritorial yang telah berlangsung lama atas hamparan Samudra Hindia yang diklaim oleh kedua negara yang diyakini memiliki simpanan minyak dan gas yang berharga, dan telah membawa perselisihan itu ke arbitrase internasional.
Perselisihan tentang negara mana yang berhak mengontrol akses ke simpanan yang menguntungkan meningkat pada awal 2019 setelah Somalia memutuskan untuk melelang blok minyak dan gas di wilayah maritim yang disengketakan, yang membuat Kenya menarik duta besarnya dari Mogadishu pada Februari tahun 2019. Kedua negara telah menghidupkan kembali hubungan pada November tahun yang sama.