106 Jurnalis Tewas dalam Serangan Israel ke Gaza

Satu jurnalis baru terbunuh semalam

Jakarta, IDN Times - Serangan Israel ke Jalur Gaza menewaskan setidaknya 106 jurnalis dalam 84 hari terakhir. Terbaru, pada malam pergantian tahun, ada satu jurnalis yang tewas akibat serangan Israel.

Dilansir dari New Arab pada Senin (1/1/2024), jurnalis tewas itu berasal dari media Al-Quds TV tewas dalam serangan yang dilakukan Israel di kamp pengungsi Nuseirat, Gaza tengah.

Israel disebut sengaja membunuh para jurnalis di Gaza. Hal itu dilakukan demi membungkam narasi soal Palestina dan menyembunyikan kebenaran di lapangan serta mencegah penyampaian media ke dunia.

1. Korban tewas mencapai 21.822 orang

106 Jurnalis Tewas dalam Serangan Israel ke GazaAnak-anak di Gaza makan roti yang disediakan WFP (wfp.org/WFP/Ali Jadallah)

Sementara itu, korban tewas di seluruh Gaza sejak agresi Israel pada 7 Oktober 2023 lalu, kini mencapai 21.822 orang. Sebagan besar, korbannya adalah perempuan dan anak-anak.

Korban terluka pun kini dilaporkan telah mencapai 55 ribu orang yang tersebar di Gaza dan Tepi Barat.

2. Israel kini menyasar Gaza selatan

Setelah memporak-porandakan Gaza utara, kini militer Israel memusatkan penyerangan di selatan, tepatnya Al-Bureij, Nuseirat, Maghazi, dan Khan Younis. Dalam 24 jam terakhir, Israel telah menewaskan 165 orang dan melukai 250 lainnya di Gaza.

Di Rumah Sakit Nasser Khan Younis, fasilitas medis terbesar wilayah tersebut, juga harus melayani pasien yang jumlahnya tiga hingga empat kali lipat dari jumlah wajar.

3. Pemerintahan Biden jual senjata ke Israel tanpa persetujuan Kongres AS

106 Jurnalis Tewas dalam Serangan Israel ke GazaPresiden AS Joe Biden dan PM Israel Benjamin Netanyahu. (dok. X @POTUS)

Untuk kedua kalinya pada bulan ini, Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, menyetujui penjualan senjata darurat ke Israel tanpa persetujuan dan peninjauan dari Kongres AS. Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengaku telah memberikan info ke Kongres terkait kondisi darurat ini.

Paket bantuan yang disetujui oleh pemerintah Biden adalah peluru artileri M107 155 mm dan peralatan lainnya senilai 147,5 juta dolar AS. Selain itu, ada pula peralatan termasuk sekring, primer, dan alat pengisi daya. Primer merupakan komponen amunisi yang berfungsi sebagai penyulut yang berisi campuran bahan peledak.

"AS berkomitmen untuk keamanan Israel. Sangat penting bagi kepentingan nasional AS untuk membantu Israel mengembangkan dan mempertahankan kemampuan pertahanan diri yang kuat," begitu pernyataan resmi Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan AS.

Baca Juga: Israel Ingin Kontrol Perbatasan Gaza dan Mesir

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya