13 Kali Gempa Landa Taiwan, Kemlu Pantau Kondisi WNI
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha. (IDN Times/Sonya Michaella)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha mengatakan Kemlu dan KDEI Taipei terus memantau situasi pascagempa mengguncang Hualien, Taiwan, kemarin sore.
“Gempa susulan masih terus terjadi sejak gempa pada 3 April 2024 lalu, dengan titik yang sama yaitu di Hualien. Sore kemarin sudah terjadi 13 kali aftershock berskala paling kuat M5,5,” kata Judha, dalam pesan singkatnya, Selasa (23/4/2024).
“Berdasarkan koordinasi KDEI dengan pihak terkait dan masyarakat, tidak ada WNI yang terdampak gempa susulan tersebut,” tegas dia.
1. Gempa guncang Taiwan lagi pagi ini
Sementara itu, pagi ini gempa kembali melanda Taiwan. Gempa tersebut berkekuatan M6,3.
Menurut Badan Cuaca Taiwan, gempa terasa sampai gedung-gedung tinggi di ibu kota Taipei. Gempa ini dilaporkan memiliki kedalaman 5,5 kilometer.
2. Gempa M 5,3 guncang Taiwan kemarin
Editor’s picks
Gempa berkekuatan M 5,3 mengguncang Taiwan pada sore kemarin. Gempa diperkirakan terjadi pada pukul 17.08 waktu setempat.
Survei Geologi AS memperkirakan gempa tersebut memiliki kedalaman 8,9 kilometer. Gempa ini mengguncang wilayah Hualien dan terasa sampai ke ibu kota Taipei.
3. Pemerintah Taiwan minta tim berjaga-jaga dan waspada gempa susulan lagi
Gempa Taiwan (dok. IDN Times/Istimewa)Departemen pemadam kebakaran Hualien mengatakan bahwa mereka telah mengirimkan tim untuk memeriksa apalah ada korban terluka, tewas maupun kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut.
“Kami akan terus memantau situasi dan melaporkan secara tepat waktu," sebut pernyataan dari departemen itu.
Sampai saat ini tidak ada kerusakan maupun korban yang ditimbulkan dari sejumlah gempa susulan tersebut.
Baca Juga: Presiden Taiwan William Lai Masuk Daftar 100 Orang Paling Berpengaruh
Topik:
Berita Terkini Lainnya
