5 Warga Palestina Tewas Tertimpa Bantuan dari Udara

Parasut yang membawa bantuan tersebut tidak terbuka

Intinya Sih...

  • Penyaluran bantuan kemanusiaan lewat udara ke Gaza menewaskan 5 warga Palestina dan melukai 10 lainnya.
  • Israel melarang pengiriman bantuan kemanusiaan sejak Januari 2024, memaksa negara lain untuk menerbangkan bantuan dengan parasut.

Jakarta, IDN Times - Penyaluran bantuan kemanusiaan lewat udara ke Jalur Gaza menewaskan lima warga Palestina. Selain itu, 10 orang lainnya terluka.

“Mereka mengejar bantuan yang diterbangkan dengan parasut untuk mendapatkan tepung. Tiba-tiba parasutnya tidak terbuka dan jatuh seperti roket,” kata seorang perawat Rumah Sakit Al-Shifa Gaza yang menerima para pasien terluka akibat kejatuhan bantuan, dikutip dari Straits Times, Sabtu (9/3/2024).

Namun pejabat militer Yordania dan Amerika Serikat (AS) membantah bahwa pesawat yang menjatuhkan bantuan kemanusiaan tersebut menyebabkan korban jiwa.

Bantuan kemanusiaan ini diterbangkan dari pesawat militer ke bawah, tepatnya di utara kamp pengungsi Shati, Gaza.

Baca Juga: Biden Ragu Ada Gencatan Senjata di Gaza Saat Ramadan

1. UNRWA menyatakan Israel menutup jalur bantuan kemanusiaan

Sementara itu, Badan PBB untuk Pengungsi Palestina atau UNRWA mengatakan, Israel tidak mengizinkan pengiriman bantuan kemanusiaan sejak 23 Januari 2024.

Akibat pelarangan ini, AS, Yordania, Mesir, Prancis, serta Uni Emirat Arab memberikan bantuan kemanusiaan lewat jalur udara, yaitu menerbangkannya dengan parasut.

Namun cara ini dikritik banyak pihak lantaran dianggap tidak efektif untuk memberikan makanan dan pasokan medis kepada warga Gaza.

Baca Juga: Ibu di Gaza: Tidak Ada Hari Perempuan di Sini!

2. AS kirim bantuan via udara ke Gaza

Pada 3 Maret 2024, AS mengiriman bantuan kemanusiaan pertamanya ke Gaza. Lebih dari 38 ribu makanan diterjunkan dari udara oleh tiga pesawat militer AS di sepanjang garis pantai wilayah Gaza.

“Bantuan kemanusiaan via udara ini adalah upaya berkelanjutan untuk menyalurkan lebih banyak bantuan ke Gaza, termasuk dengan memperluas aliran bantuan melalui koridor khusus dan jalur darat,” ucap Presiden AS Joe Biden.

Baca Juga: Kapal Terbalik di Korsel, 5 ABK Hilang dan 2 WNI Tewas

3. AS dirikan pelabuhan sementara di Gaza

Biden juga mengumumkan rencana pembangunan pelabuhan di Pantai Gaza untuk pengiriman bantuan skala besar. Hal ini sempat diungkap salah satu pejabat pemerintahan AS. 

Saat itu, pejabat tersebut menekankan tindakan AS tidak perlu menunggu izin Israel. 

"Malam ini, saya mengarahkan militer AS untuk mendirikan pelabuhan dan dermaga sementara di pantai Gaza untuk menyalurkan bantuan makanan dan obat-obatan. Kepada Israel, saya katakan bahwa bantuan kemanusiaan tidak bisa dinomorduakan. Melindungi dan menyelamatkan nyawa tak berdosa adalah prioritas," kata Biden di akun X @POTUS, kemarin.

Baca Juga: AS Lobi Yordania untuk Wujudkan Gencatan Senjata 6 Pekan di Gaza

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya