6 Anggota DPR AS Kunjungi Taiwan, Bahas Apa?

Para anggota parlemen ini akan diterima Lai Ching-te

Intinya Sih...

  • Delegasi parlemen AS tiba di Taiwan, dipimpin oleh Michael McCaul.
  • Pertemuan dengan presiden baru Taiwan, Lai Ching-te, membahas perdamaian dan stabilitas di Indo-Pasifik.
  • China meluncurkan latihan militer skala besar di sekitar Taiwan sebagai peringatan serius terhadap pihak luar yang ikut campur dalam masalah domestik China.

Jakarta, IDN Times - Setidaknya enam anggota parlemen Amerika Serikat (AS) dilaporkan telah tiba di Taiwan. Delegasi ini dipimpin oleh Ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR AS dari Partai Republik, Michael McCaul.

Delegasi parlemen AS ini akan diterima oleh presiden baru Taiwan, Lai Ching-te, yang baru saja dilantik pekan lalu. Salah satu isu yang akan dibahas adalah bertukar pandangan mengenai perdamaian dan stabilitas di Indo-Pasifik.

“Taiwan adalah negara demokrasi yang berkembang. AS akan terus mendukung mitra setia kami dan berupaya mempertahankan status quo di Selat Taiwan,” kata McCaul, dalam pernyataannya, dikutip dari Channel News Asia, Senin (27/5/2024).

“Saya menantikan pertemuan dengan para pejabat Taiwan untuk lebih memahami apa yang bisa dilakukan AS untuk menjaga perdamaian di Asia dan membangun nilai-nilai demokrasi bersama,” tutur dia.

Baca Juga: AS Prihatin dengan Latihan Militer China di Selat Taiwan 

1. China gelar latihan militer besar-besaran dekat Selat Taiwan

China dilaporkan telah meluncurkan latihan militer skala besar yang rencananya digelar selama dua hari di sekitar Taiwan. Latihan ini dimulai pada Kamis sekitar pukul 07.45 pagi waktu setempat.

Latihan ini berpusat di sekitar Selat Taiwan, lalu di bagian utara, selatan, dan timur, Pulau Taiwan, dan di daerah-daerah sekitar Pulau Kinmen, Matsu, Wuqiu, dan Dongyin.

Puluhan jet tempur Beijing diterbangkan dan membawa amunisi aktif untuk melakukan serangan tiruan terhadap apa yang disebutnya sebagai ‘target militer’.

Baca Juga: China Gelar Latihan Militer Besar di Sekitar Taiwan

2. Hukuman untuk Taiwan

Kolonel Angkatan Laut China, Li Xi menyebut latihan tersebut adalah bentuk dari hukuman berat atas tindakan Taiwan dan peringatan serius terhadap pihak luar yang ikut campur dalam masalah domestik China.

“Latihan ini berfokus pada patroli kesiapan tempur laut dan udara serta perebutan kontrol medan perang yang komprehensif serta serangan presisi gabungan terhadap target utama,” beber Li.

Baca Juga: Presiden Baru Lai Ching-te Minta China Berhenti Ancam Taiwan

3. AS prihatin dengan aksi China di Selat Taiwan

Kementerian Luar Negeri AS menyatakan keprihatinan atas latihan militer China di Selat Taiwan. Mereka mendesak untuk menahan diri.

”Menggunakan transisi yang normal, rutin, dan demokratis sebagai alasan untuk melakukan provokasi militer berisiko meningkatkan eskalasi dan mengikis norma-norma lama yang menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan,” kata AS dalam sebuah pernyataan.

Pernyataan tersebut muncul setelah China melakukan latihan militer selama dua hari di Selat Taiwan. Mereka mengadakan simulasi serangan pesawat pengebom dan berlatih menaiki kapal.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya