Al-Qur'an Dibakar, OKI Bekukan Status Utusan Khusus Swedia

OKI segera gelar rapat Menlu negara anggota

Jakarta, IDN Times - Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) akhirnya menangguhkan status Utusan Khusus Swedia akibat penistaan Al-Qur’an yang terjadi di ibu kota Stockholm. Tak hanya di Swedia, aksi yang sama juga terjadi di Denmark baru-baru ini.

Dilansir Anadolu, Selasa (25/7/2023), Sekretaris Jenderal OKI Hissein Brahim Taha diminta untuk ambil tindakan menghadapi negara-negara di Eropa yang melakukan penistaan terhadap kitab suci umat Islam ini.

Pernyataan ini dirilis oleh OKI pada Minggu 23 Juli 2023. Sebelumnya, rencana penangguhan ini sudah dibahas di rapat luar biasa Komite Eksekutif OKI pada 2 Juli lalu.

1. OKI kecam tindakan di Swedia

Al-Qur'an Dibakar, OKI Bekukan Status Utusan Khusus SwediaKTM Organisasi Kerja Sama Islam di Mauritania. (dok. Kemlu RI)

Selain itu, OKI juga mengecam tindakan di Swedia dengan alasan kebebasan berekspresi.

“Pembakaran Al-Qur’an dan simbol-simbol Islam ini bukan insiden Islamofobia biasa,” ucap Taha.

Taha juga meminta pentingnya negara-negara Eropa mematuhi resolusi Dewan Hak Asasi Manusia PBB, yang diadopsi baru-baru ini soal kecaman terhadap kebencian agama.

OKI juga sedang menyiapkan rapat darurat Dewan Menteri Luar Negeri negara anggota untuk membahas situasi ini.

Baca Juga: Buntut Pembakaran Al-Qur'an, Irak Ancam Putus Hubungan dengan Swedia 

2. Dewan HAM PBB gelar rapat darurat

Al-Qur'an Dibakar, OKI Bekukan Status Utusan Khusus SwediaGedung Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss. twitter.com/UNHumanRights

Sementara itu, Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (Dewan HAM PBB) bakal menggelar rapat darurat soal penistaan kitab suci Al-Qur’an yang terjadi di Swedia.

Pertemuan ini diadakan di Jenewa, Swiss, pada 11 Juli 2023. Pertemuan itu menjadi sesi debat darurat ke-9 sidang Dewan HAM PBB.

“Perkembangan ini mengkhawatirkan, dalam tindakan kebencian agama yang terencana dan bersifat publik, serta berulangnya penodaan Al-Qur’an di beberapa negara di Eropa, akan dibicarakan,” sebut pernyataan dari Dewan HAM PBB.

3. Penistaan Al-Qur’an juga terjadi di Denmark

Tak hanya di Swedia, dua pengunjuk rasa juga dilaporkan membakar salinan kitab suci Al-Qur’an di depan Kedutaan Besar Irak di Kopenhagen, Denmark. Sebelumnya, dua orang yang menamakan dirinya Patriot Denmark menginjak kitab suci tersebut terlebih dahulu.

Selain Al-Qur’an, mereka juga menistakan bendera Irak, dengan diletakkan di samping nampan yang digunakan untuk alas membakar Al-Qur’an.

Aksi pembakaran Al-Qur’an dan penghinaan terhadap bendera Irak di Denmark dan Swedia ini pun memicu protes di Zona Hijau, Baghdad, Irak, yang merupakan kawasan kantor kedutaan negara asing. Kedubes Swedia dan Denmark pun digeruduk massa.

Baca Juga: Al-Qur'an Dibakar di Depan Kedubes Irak Denmark 

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya