Apa Isi Proposal Gencatan Senjata Gaza yang Disetujui Hamas?

Hamas minta penarikan pasukan Israel dari Gaza

Jakarta, IDN Times - Kelompok pejuang Palestina, Hamas, telah menyetujui proposal gencatan senjata yang diajukan oleh Qatar dan Mesir. Namun, Israel mengatakan bahwa proposal tersebut tidak memenuhi tuntutan mereka.

Dilansir dari Al Jazeera, Selasa (7/5/2024), rincian lengkap dari proposal tersebut juga belum jelas dan belum dipaparkan oleh Hamas atau Israel, atau pihak-pihak yang menjadi mediator yakni Qatar dan Mesir serta Amerika Serikat (AS).

Kendati demikian, menurut anggota biro politik Hanas, Khalil al-Hayya, bakal ada tiga tahap dalam proses genatan senjata.

1. Apa isi proposal gencatan senjata Gaza?

Hayya mengatakan bahwa proposal gencatan senjata yang diajukan Qatar dan Mesir mencakup penarikan pasukan Israel dari Gaza dan kembalinya warga Palestina yang terlantar ke rumah mereka lagi, serta pertukaran sandera Israel dan tahanan Palestina.

“Usulan tersebut mencakup gencatan senjata tiga tahap, masing-masing tahap berlangsung selama 42 hari,” ucap Hayya.

Pada tahap pertama, negosiasi tidak langsung dilakukan melalui mediator dan pertukaran sandera Israel dan tahanan Palestina bakal dilanjutkan.

“Penarikan sebagian pasukan Israel dari daerah tertentu juga akan terjadi bersamaan dengan kembalinya keluarga pengungsi Palestina ke rumah mereka tanpa hambatan dan aliran bantuan serta bakan bakar ke Gaza, terjamin,” ucap dia.

Gencatan senjata ini disebut harus dilaksanakan paling lambat 48 jam dari sejak Hamas menyepakatinya. 

Baca Juga: 4 Warga Sipil Lebanon Tewas Akibat Serangan Udara Israel

2. Ada beberapa fase gencatan senjata

Hayya memaparkan, fase kedua nantinya bakal ada penghentian total dan permanen terkait aktivitas militer di Gaza.

“Fase terakhir akan fokus pada permulaan rekonstruksi di Gaza pascaperang, yang diawasi oleh Mesir, Qatar dan badan-badan PBB. Bola sekarang ada di tangan Israel,” tegasnya.

3. Warga Palestina di Rafah teriak bahagia

Sementara itu, para warga Palestina di Rafah yang mendengar bahwa Hamas akhirnya menyetujui gencatan senjata langsung bersorak dan berteriak bahagia.

“Semua orang senang karena mereka yakin invasi Rafah akan membawa bencana kemanusiaan. Sekarang mereka sangat optimistis, lega dan senang,” sebut jurnalis Al Jazeera Tareq Abu Azzoum yang melaporkan dari Rafah.

Namun saat ini memang Israel sedang meningkatkan serangan di bagian timur Rafah.

Baca Juga: Keluarga Dokter di Gaza Sewa Pengacara dan Gugat Israel di ICC

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya