AS-Taiwan Mulai Dialog Perdagangan, Padahal China Lagi Marah-marah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) dan Taiwan sepakat untuk memulai pembicaraan perdagangan di bawah inisiatif baru. Kesepakatan ini juga disebut sebagai peningkatan dukungan AS terhadap pulau itu.
Dilansir Channel News Asia, Kamis (18/8/2022), AS dan Taiwan meluncurkan Inisiatif AS-Taiwan pada Juni 2022.
1. Kerja sama untuk membangun ekonomi
Kantor Perwakilan Dagang AS di Taipei mengatakan, kedua pihak telah mencapai kesepakatan soal mandat negosiasi dan diharapkan pembicaraan pertama akan digelar pada awal musim gugur tahun ini.
“Kami berencana untuk mengejar jadwal untuk mencapai komitmen berstandar tinggi dan hasil yang berarti, di mana mencakup 11 bidang perdagangan dalam mandat negosiasi yang membantu pembangunan ekonomi,” kata Deputi Perwakilan Dagang AS, Sarah Bianchi.
AS dan Taiwan telah menetapkan sejumlah agenda seperti fasilitasi perdagangan, regulasi terkait dan menghilangkan hambatan diskriminatif terhadap perdagangan.
Baca Juga: AS-Taiwan Mulai Diskusi Perdagangan Formal, China Apa Kabar?
2. AS tak memiliki hubungan diplomatik dengan Taiwan
Editor’s picks
Meski Washington tak memiliki hubungan diplomatik dengan Taipei, namun dukungan Negeri Paman Sam tersebut cukup kuat, terutama untuk demokrasi di Taiwan.
Hingga saat ini, Taiwan masih berusaha untuk melepaskan diri dari China. Sementara China bersikukuh bahwa Taiwan adalah miliknya sampai kapanpun.
3. Kunjungan kontroversial Nancy Pelosi ke Taiwan
Selain itu, kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan juga cukup kontroversial. Lawatan itu pun memicu kemarahan China.
Bahkan China meluncurkan sejumlah latihan militer di sekitar Selat Taiwan dan memberikan sanksi terhadap Pelosi dan keluarganya.
Sekitar 18 hari setelah kunjungan Pelosi, lima anggota parlemen AS juga mengunjungi Taiwan dan bertemu dengan Presiden Tsai Ing Wen.
Baca Juga: Memanas! China Hukum 7 Pejabat Taiwan yang Pro Kemerdekaan