Azerbaijan Luncurkan Operasi Antiteror di Nagorno Karabakh

Azerbaijan dan Armenia memanas lagi

Jakarta, IDN Times - Azerbaijan telah melancarkan operasi ‘antiteror’ di Nagorno-Karabakh dan menyatakan tidak akan berhenti sampai separatis etnis Armenia, menyerah.

Melansir BBC, Rabu (22/9/2023), Azerbaijan dan Armenia berperang di wilayah Nagorno-Karabakh.

DIperkirakan sekitar 120 ribu warga Armenia tinggal di daerah tersebut. Selama sembilan bulan terakhir, Azerbaijan juga telah memblokade jalur masuk dari Armenia, yang dikenal sebagai Koridor Lachin.

Operasi antiteror ini dilakukan sebagai tanggapan Azerbaijan terhadap kematian enam orang, termasuk empat petugas polisi dalam dua ledakan ranjau darat, kemarin.

Armenia dan Azerbaijan telah terlibat perang dua kali dalam masalah Nagorno-Karabakh. Pertama terjadi usai Soviet runtuh, perang itu merenggut sekitar 30 ribu nyawa. Perang kedua terjadi pada 2020, di mana Armenia terdesak dan menyerahkan kembali sebagian besar wilayah Azerbaijan yang pernah diduduki.

Baca Juga: Tegang dengan Azerbaijan, Armenia Latihan Militer Bersama AS

1. Warga sipil diminta menjauh

Azerbaijan Luncurkan Operasi Antiteror di Nagorno KarabakhSuasana di sekitar wilayah Nagorno-Karabakh. (Unsplash.com/pixelnoticed)

Dalam operasi ini, Azerbaijan meminta agar warga sipil menjauh dari fasilitas militer. Mereka juga telah mendirikan koridor kemanusiaan dan menyiapkan stasiun untuk memastikan para penduduk dievakuasi dari lokasi bahaya.

“Hanya target militer yang sah yang akan dilumpuhkan dengan penggunaan senjata presisi tinggi,” sebut Kementerian Pertahanan Azerbaijan.

Baca Juga: Azerbaijan Cabut Blokade, Nagorno-Karabakh Akhirnya Terima Bantuan

2. Rusia diminta bertindak

Sementara itu, Rusia diminta bertindak mengatasi ketegangan Azerbaijan dan Armenia ini. Pada 2020, Rusia berhasil memediasi kedua pihak dengan kesepakatan gencatan senjata.

Etnis Armenia menempati Nagorno-Karabakh sejak sekitar 1990-an. Secara internasional, wilayah itu diakui bagian dari Azerbaijan. Pada 2020, perang terjadi selama enam minggu dan Azerbaijan berhasil menguasai kembali beberapa wilayah. Perang mereda setelah gencatan senjata yang ditengahi Rusia.

Pada Senin, bantuan kemanusiaan dikirim ke Nagorno-Karabakh yang disebut telah terputus dari dunia luar. Pasukan separatis Armenia dan pemerintah Baku sepakat menggunakan jalur Lachin dan jalur Aghdam, salah satu jalur lain yang terhubung dengan wilayah Azerbaijan, untuk pengiriman.

Baca Juga: PM Armenia: Bergantung Pada Rusia soal Keamanan adalah Kesalahan

3. Nagorno-Karabakh terputus dari dunia luar

Wilayah sengketa antara Azerbaijan dan Armenia itu disebut telah terputus dari dunia luar selama berbulan-bulan.

Nagorno-Karabakh merupakan wilayah Azerbaijan tetapi ditinggali oleh sebagian besar etnis Armenia. Yerevan menuduh Pemerintah Baku telah melakukan blokade di jalur Lachin yang merupakan satu-satunya jalur menuju wilayah tersebut dari Armenia.

Namun, Pemerintah Baku membantah tuduhan itu. Mereka mengaku hanya melakukan pemeriksaan agar tidak terjadi penyelundupan senjata atau barang berbahaya lain menuju Nagorno-Karabakh. Azerbaijan menyebut Armenia melakukan politisasi isu kemanusiaan dalam tuduhan tersebut.

Topik:

  • Dheri Agriesta
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya