Bahas Pemilu, Raja Malaysia Panggil Para Penguasa Melayu

Pertemuan ini digelar besok di Istana Negara Malaysia

Jakarta, IDN Times - Raja Malaysia atau Yang Dipertuan Agong akan mengadakan pertemuan khusus dengan para penguasa negara bagian Negeri Jiran.

Pertemuan ini digelar akibat adanya kebuntuan dalam pemilihan umum atau GE15 yang dilaksanakan pada 19 November 2022 lalu. Namun hingga saat ini belum ada nama perdana menteri yang ditetapkan karena tidak adanya partai politik yang meraih suara mayoritas.

 

1. Pertemuan digelar besok

Dilansir dari The Star, Rabu (23/11/2022), pertemuan para raja-raja ini akan digelar besok di Istana Negara.

“Tujuan pertemuan khusus dengan para penguasa Melayu adalah agar Raja mendapatkan pandangan sebelum mengambil keputusan demi kepentingan dan stabilitas negara serta rakyat,” sebut pernyataan dari istana.

“Rakyat sudah memutuskan untuk memilih wakilnya. Jadi, terserah pada wakil rakyat untuk mencari solusi guna menyelesaikan persoalan ini,” lanjut pernyataan itu.

Raja juga meminta agar masyarakat Malaysia tenang dan bersabar hingga proses pembentukan pemerintahan baru ini rampung.

Baca Juga: Penentuan Siapa Perdana Menteri Malaysia Masih Alot, Kenapa?

2. Hari ini beberapa politikus dipanggil Raja

Bahas Pemilu, Raja Malaysia Panggil Para Penguasa MelayuAhmad Zahid Hamidi (kiri), eks Wakil PM Malaysia dan Presiden UMNO. (dok. Twitter Ahmad Zahid)

Sementara itu, hari ini sejumlah politikus dipanggil untuk menghadap Raja di Istana Negara.

Mereka adalah pemimpin Barisan Nasional, Ahmad Zahid Hamidi dan wakilnya Mohamad Hasan. Setelah itu, konvoi kendaraan yang diduga membawa perwakilan Gabungan Parti Sarawak juga memasuki istana.

Sementara Pakatan Harapan dan Perikatan Nasional telah terlebih dahulu menghadap Raja, Selasa kemarin.

3. Tidak ada partai politik yang mendapat suara mayoritas

Bahas Pemilu, Raja Malaysia Panggil Para Penguasa MelayuPerdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin. (ANTARA Foto/Ho-FB Muhyiddin)

Dalam GE15 tahun ini, tidak ada satu pun partai politik yang berhasil menguasai kursi mayoritas di Majelis Rendah, minimal 112 kursi.

Pakatan Harapan pimpinan Anwar Ibrahim mendapatkan suara paling tinggi yaitu 82 kursi meski tak menembus kursi mayoritas.

Sedangkan Perikatan Nasional mendapatkan 73 kursi. Barisan Nasional berada di urutan ketiga dengan 30 kursi serta Gabungan Parti Sarawak dengan 23 kursi.

Baca Juga: Anwar Ibrahim: Belum Ada Putusan soal Siapa PM Malaysia 

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya