Benny Wenda Bicara di MSG, Delegasi Indonesia Pilih Walk Out

Benny Wenda adalah pemimpin ULMWP

Jakarta, IDN Times - Delegasi Indonesia yang dipimpin Wakil Menteri Luar Negeri RI, Pahala Mansury walk out ketika pemimpin United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), Benny Wenda akan berpidato di forum Melanesian Spearhead Group (MSG) di Vanuatu.

Berdasarkan video yang beredar di media sosial, terlihat rombongan delegasi Indonesia langsung berjalan ke luar ruangan.

ULMWP, organisasi separatis Papua ini ingin menjadi anggota penuh dari MSG. Selama ini, status ULMWP di MSG adalah sebagai observer.

Baca Juga: PM Fiji Jumpa Benny Wenda, Indonesia Kirim Nota Protes

1. Langkah lazim di dunia diplomasi

Terkait langkah walk out ini, Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri RI, Abdul Kadir Jaelani menyebut Indonesia mengambil langkah lazim di dalam dunia diplomasi.

“Indonesia ambil langkah-langkah yang lazim dalam dunia diplomasi untuk mengekspresikan penolakannya, termasuk meninggalkan ruangan ketika ULMWP menyampaikan narasi bohong tentang situasi di Papua,” kata Kadir, dalam akun Twitter-nya @akjailani, Jumat (25/8/2023).

Baca Juga: Benny Wenda Desak Lukas Enembe Dibebaskan, Mahfud: Gak Ada Urusan!

2. MSG tolak keanggotaan ULMWP

Selain itu, Kadir mengatakan MSG telah menolak pengajuan keanggotaan ULMWP.

“Saya diberitahu bahwa KTT MSG telah menolak permohonan ULMWP untuk menjadi anggota. Kelompok ini telah bertindak dengan cara yang bertentangan dengan prinsip dan nilai-nilai MSG. Ini tidak cocok untuk organisasi terhormat ini,” lanjut Kadir.

Baca Juga: KKB Serang Pos TNI di Yahukimo, Pratu Agung Pambudi Gugur

3. Benny Wenda sempat deklarasikan pemerintahan sementara Papua Barat

Benny Wenda Bicara di MSG, Delegasi Indonesia Pilih Walk OutAktivis Kemerdekaan Papua Benny Wenda (twitter.com/@BennyWenda)

Pada 1 Desember 2020, Benny mendeklarasikan pemerintahan sementara Papua Barat. Pemerintahan sementara itu menandai intensifikasi perjuangan melawan penjajahan Indonesia di wilayah Papua yang berlangsung sejak 1963. 

"Kami siap untuk mengambil alih wilayah kami dan kami tidak akan lagi tunduk pada aturan militer ilegal Jakarta. Mulai hari ini, 1 Desember 2020, kami menerapkan konstitusi  kami sendiri dan mengklaim kembali tanah kedaulatan kami," ungkap Benny dalam keterangan tertulis di situs ULMWP, kala itu.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya