Biden dan Raja Yordania Bahas Gencatan Senjata Gaza

Tapi Biden tolak gencatan senjata total

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Raja Abdullah II dari Yordania bertemu untuk membahas kelanjutan dari pembicaraan gencatan senjata di Gaza.

“Elemen-elemen kunci dari kesepakatan (gencatan senjata) itu sudah dibahas. Masih ada kesenjangan namun saya mendorong para pemimpin Israel untuk terus berupaya mencapai kesepakatan. AS akan melakukan segala kemungkinan untuk mewujudkannya,” kata Biden, dikutip CNN, Selasa (13/2/2024).

Namun Biden tidak merinci apa saja “kesenjangan” yang sempat ia sebutkan. Biden juga sempat mengomentari serangan Israel ke Rafah.

“Serangan Israel ke Rafah harus mengutamakan warga sipil. Banyak orang di sana menjadi pengungsi di mana mereka melarikan diri dari kekerasan di utara dan sekarang mereka rentan di Rafah. Mereka harus dilindungi,” ujar Biden.

 

1. Raja Abdullah serukan gencatan senjata total

Sementara itu, Raja Abdullah II menyerukan gencatan senjata total di Gaza, yang kabarnya ditolak oleh Biden.

“Kita tidak bisa berdiam diri dan membiarkan ini terus berlanjut. Kita membutuhkan gencatan senjata permanen dan perang ini harus diakhiri,” beber Raja Abdullah menegaskan.

“Penting bagi UNRWA untuk terus menerima dana dari negara-negara terkait untuk terus membantu pengungsi Palestina,” lanjutnya.

Baca Juga: Mesir Peringatkan Dampak Besar dari Serangan Israel ke Rafah

2. Serangan Israel ke Rafah akan menimbulkan bencana

Raja Abdullah juga menegaskan bahwa serangan Israel ke Rafah ini akan menimbulkan bencana kemanusiaan yang lebih besar lagi.

“Situasi sudah tidak tertahankan bagi lebih dari satu juta orang yang terpaksa mengungsi ke Rafah sejak perang dimulai,” ujar dia.

 

3. Israel nekat serang Rafah

Lebih dari 100 orang tewas akibat serangan udara Israel di Kota Rafah, kota yang terletak di perbatasan Gaza dan Mesir.

Militer Israel pun mengonfirmasi bahwa mereka memang melakukan serangkaian serangan ke Rafah, untuk memburu Hamas, terutama di daerah Shaboura. Mereka juga berhasil menyelamatkan dua sandera Israel yang diculik Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu.

Setidaknya dua masjid dan lebih dari 10 rumah di Rafah juga hancur karena serangan Israel. Bulan Sabit Merah Palestina mengungkapkan bahwa Israel menjatuhkan serangan yang disengaja ke rumah-rumah warga di Rafah, terutama lokasi yang didiami banyak pengungsi warga palestina.

Masjid yang menjadi target pasukan Israel di antaranya adalah Masjid Al-Rahma di Shaboura dan Al-Hhuda di kamp pengungsi Yibna. Masjid-masjid ini menampung ratusan pengungsi warga Palestina dari utara maupun selatan Gaza.

Baca Juga: Joe Biden Minta Israel Pastikan Keamanan Warga Gaza di Rafah

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya