China: Masalah Myanmar adalah Internal Mereka

Namun China tetap mendukung Lima Poin Konsensus ASEAN

Jakarta, IDN Times - Duta Besar China untuk Myanmar, Hou Yanqi, angkat bicara soal konflik Myanmar yang saat ini masih menjadi salah satu isu utama yang berusaha diselesaikan oleh ASEAN.

Menurut Hou, masalah Myanmar saat ini adalah masalah internal negara tersebut.

“Ini memang perlu diselesaikan oleh mereka sendiri, beberapa pihak dan faksi di dalam Myanmar sendiri. Hanya mereka yang tahu apa yang sedang terjadi dan bagaimana masa depan bangsanya,” kata Hou, dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (18/8/2023).

1. China tetap dukung adanya dialog dan 5PC

China: Masalah Myanmar adalah Internal MerekaDuta Besar China untuk ASEAN, Hou Yanqi. (IDN Times/Sonya Michaella)

Meski demikian, China tetap mendukung adanya resolusi damai dan mendukung pelaksanaan Lima Poin Konsensus (5PC) yang sudah disepakati ASEAN, dan Myanmar sendiri.

“ASEAN tetap mendukung terciptanya dialog inklusif dan mempromosikan stabilitas di kawasan serta 5PC yang sudah disepakati ASEAN,” ucap Hou lagi.

China juga menegaskan bahwa sedianya Myanmar tetap bagian dari ASEAN dan merupakan ‘keluarga’ dari organisasi tersebut.

Baca Juga: 17 WNI Korban TPPO Online Scamming Myanmar Dipulangkan

2. China memantau masalah Myanmar dari dekat

China: Masalah Myanmar adalah Internal Merekailustrasi kudeta Myanmar (ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer)

Selain itu, Hou juga menegaskan bahwa China terus memantau isu konflik Myanmar dari dekat,

“Kami merupakan negara terbesar yang berbatasan langsung dengan Myanmar. Jadi kami juga memantau soal isu ini dari dekat. Kami percaya bahwa Myanmar masih tetap bagian dari ASEAN,” tutur dia.

Isu konflik Myanmar pun dipastikan masih akan tetap mewarnai gelaran KTT ASEAN, 5-7 September 2023 mendatang di Jakarta.

3. Myanmar menunda pemilu bulan ini

China: Masalah Myanmar adalah Internal MerekaPengunjuk rasa menggelar aksi protes terhadap kudeta militer di Kota Yangon, Myanmar, Sabtu (6/2/2021). Mereka menuntut pembebasan pemimpin terpilih Myanmar Aung San Suu Kyi. ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/wsj.

Militer Myanmar secara resmi menunda pemilihan umum yang rencananya digelar pada Agustus 2023. Hal tersebut tak lepas dari keputusan untuk memperpanjang keadaan darurat yang diberlakukan setelah kudeta 2021.

Dalam pernyataan di televisi nasional pada Senin (31/7/2023), militer mengatakan terdapat banyak kekerasan yang berlangsung di seluruh penjuru Myanmar. Hal itu menyebabkan diperpanjangnya keadaan darurat nasional.

Baca Juga: Banjir Landa Myanmar, 5 Tewas dan 40 Ribu Orang Dievakuasi

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya