China Sebut DK PBB Tak Jalankan Tugasnya karena Veto AS

AS veto rancangan resolusi soal konflik Palestina

Jakarta, IDN Times - Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, mengkritik Dewan Keamanan PBB yang tidak dapat menjalankan tugasnya, karena resolusi soal konflik Hamas-Israel diveto Amerika Serikat (AS).

“China sangat kecewa atas penolakan AS terhadap resolusi DK PBB. Padahal, DK PBB perlu mendengarkan seruan dari banyak negara Arab dan Palestina sendiri karena ketegangan terus meningkat,” kata Mao, dikutip dari Anadolu, Jumat (20/10/2023).

“DK PBB harusnya menjalankan perannya untuk gencatan senjata, melindungi warga sipil dan bencana kemanusiaan yang lebih buruk lagi di Gaza,” lanjut dia.

1. AS veto pemungutan suara soal resolusi Palestina-Israel

China Sebut DK PBB Tak Jalankan Tugasnya karena Veto ASIlustrasi situasi di Dewan Keamanan PBB, New York, Amerika Serikat (www.twitter.com/@NorwayUN)

Dua hari yang lalu, AS memveto resolusi DK PBB yang menyerukan gencatan senjata di Jalur Gaza, untuk memungkinkan akses bantuan kemanusiaan segera masuk. Sebelumnya, rancangan resolusi dari Rusia yang menyerukan gencatan senjata juga gagal disepakati pada Senin kemarin.

Pemungutan suara yang dirancang Brasil ini sempat tertunda dua kali. Setidaknya 12 anggota memberikan suara setuju dengan resolusi tersebut, sementara Inggris dan Rusia memilih abstain.

“Kami sedang melakukan kerja keras dalam diplomasi,” kata Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, kepada 15 anggota DK PBB.

“Resolusi itu penting, tapi DK harus bersuara. Tindakan yang kita ambil harus berdasarkan fakta di lapangan dan mendukung upaya diplomasi langsung. Hal ini dapat menyelamatkan nyawa. DK perlu melakukan hal ini dengan benar,” ucap dia lagi.

Baca Juga: Joe Biden: Warga AS Harus Melawan Diktator Putin dan Teroris Hamas

2. Rusia sebut Barat terapkan standar ganda

China Sebut DK PBB Tak Jalankan Tugasnya karena Veto ASIlustrasi rapat PBB (twitter.com/peaceful_okko)

Sementara itu, Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia menyebut gagalnya resolusi ini merupakan bukti standar ganda dari negara-negara Barat.

“Kami, sekali lagi, menjadi saksi kemunafikan dan standar ganda rekan-rekan dari Amerika,” ucap Nebenzia.

Rusia pun mengusulkan agar Majelis Umum PBB mengadakan sesi rapat darurat soal Palestina dan Israel. Pemungutan suara pun bisa dilakukan di Majelis Umum, di mana tidak ada negara yang memiliki hak veto. Meski tidak mengikat, namun resolusi Majelis Umum juga bisa digunakan.

3. Jumlah korban tewas di Gaza makin banyak

China Sebut DK PBB Tak Jalankan Tugasnya karena Veto ASGedung-gedung yang hancur akibat serangan Pendudukan Israel terhadap rumah-rumah warga sipil Palestina di Gaza di utara Kamp Jabalia, utara wilayah Al-Sikka, Rabu (11/11/2023). (dok. Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP))

Jumlah korban tewas di Jalur Gaza terus bertambah. Menjelang dua pekan konflik antara Israel dan Hamas ini, korban tewas di Gaza melonjak hingga 3.859 per 19 Oktober 2023.

Dilansir Wafa Agency, Kementerian Kesehatan Palestina juga mendata korban terluka kini berjumlah 13.500 orang.

Serangan bertubi-tubi dari Israel ke Jalur Gaza makin memperburuk kondisi kota tersebut. Mayoritas yang tewas dan terluka pun adalah perempuan dan anak-anak.

Baca Juga: Gagal! AS Veto Resolusi DK PBB soal Jeda Kemanusiaan Gaza

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya