COVID-19 Melonjak, Shanghai Tegaskan Akan Hukum Pelanggar Lockdown

Kasus COVID di Shanghai capai 25 ribu kasus

Jakarta, IDN TImes - Shanghai memperingatkan siapapun yang melanggar restriksi terkait pandemik COVID-19 akan ditindak secara tegas dan disanksi. Peraturan ini menyusul kasus COVID-19 di Shanghai, China, yang meningkat tajam, yaitu lebih dari 25 ribu kasus.

Lockdown di Shanghai sudah dimulai sejak akhir Maret 2022, di mana dilakukan dalam dua tahap selama sembilan hari.

Langkah ini merupakan lockdown terbesar setelah Wuhan dikunci sejak pertama kali COVID-19 terdeteksi pada akhir 2019.

1. Shanghai melarang warga keluar rumah

COVID-19 Melonjak, Shanghai Tegaskan Akan Hukum Pelanggar LockdownIlustrasi lockdown (IDN Times/Arief Rahmat)

Kepolisian Shanghai meminta agar warga setempat bisa diajak bekerja sama untuk memerangi kasus COVID yang meningkat belakangan ini.

“Mereka yang melanggar aturan ini, akan ditindak sesuai hukum. Jika perbuatan tersebut merupakan kejahatan, akan diselidiki secara hukum,” demikian pernyataan Kepolisian Shanghai, dikutip dari Channel News Asia, Rabu (13/4/2022).

Aturan ini menyebabkan sejumlah warga kesulitan mendapatkan bahan pangan. Salah satu cara untuk mendapatkan makanan adalah lewat layanan pengiriman. Namun, layanan pengiriman pun kewalahan karena membeludaknya pesanan.

Baca Juga: Akhir April, Taiwan Prediksi Kasus COVID-19 Mencapai 1.000 Per Hari 

2. Kasus COVID di Shanghai sentuh angka 25 ribu

COVID-19 Melonjak, Shanghai Tegaskan Akan Hukum Pelanggar LockdownANTARA FOTO/Noel Celis/Pool via REUTERS

Shanghai melaporkan saat ini kasus COVID sudah mencapai 25.141 kasus. Kasus ini naik pesat dari 22.348 kasus, sehari sebelumnya.

Kepolisian Shanghai juga memperingatkan warga agar tidak menyebarkan informasi palsu atau memalsukan izin keluar rumah serta surat izin lainnya. Hal ini dilakukan demi menekan pertumbuhan kasus COVID.

Polisi Shanghai juga melarang adanya kendaraan di jalan-jalan, kecuali kendaraan yang terkait dengan pekerjaan pencegahan pandemik atau mengangkut warga yang membutuhkan perawatan medis darurat.

3. Sejumlah perusahaan menangguhkan produksi

COVID-19 Melonjak, Shanghai Tegaskan Akan Hukum Pelanggar Lockdown(ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song)

Setidaknya 11 perusahaan Taiwan, yang sebagian besar memproduksi elektronik, akan menangguhkan produksinya. Penangguhan ini berkaitan dengan meningkatnya kasus corona di China.

Menurut laporan, taman hiburan Disneyland Shanghai merupakan salah satu bisnis yang tutup lebih awal. Pabrik mobil Tesla pun menangguhkan produksinya di Shanghai untuk sementara.

Baca Juga: Shanghai Terapkan Lockdown Skala Besar, Seperti Wuhan di Awal Pandemik

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya