Demo Pro-Palestina di Kampus AS, Kemlu Imbau WNI Hati-hati

Pasalnya para pedemo ditangkapi polisi

Jakarta, IDN Times - Unjuk rasa pro-Palestina digelar secara besar-besaran di sejumlah kampus ternama di Amerika Serikat (AS). Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha mengimbau seluruh WNI dan pelajar di AS berhati-hati.

“Kemlu dan perwakilan RI yang ada di AS terus memantau proses unjuk rasa yang terjadi di beberapa kampus terkait dukungan terhadap Palestina. Ini proses aspirasi yang perlu disalurkan sesuai hukum setempat,” kata Judha, kepada IDN Times, Senin (29/4/2024).

“Tapi kami mengimbau agar penyampaian pendapat itu bisa dilakukan sesuai dengan hukum negara setempat dan dapat berhati-hati, berjaga diri saat melakukan penyampaian pandangan tersebut,” ungkap Judha.

Demo masih terjadi di beberapa kampus top AS, seperti Columbia University, MIT, New York University, Yale University, Michigan University, dan kampus lainnya.

Baca Juga: Demo Mahasiswa AS Pro-Palestina Makin Masif

1. Demo mahasiswa AS pro-Palestina makin masif

Demo mahasiswa AS pro-Palestina masih berjalan sampai hari ini. Mereka menuntut agar kampus mereka segera melakukan divestasi dari perusahaan pro-Israel.

Mereka juga meminta agar gencatan senjata di Gaza segera diberlakukan menyusul resolusi Dewan Keamanan PBB yang sudah disahkan beberapa waktu lalu.

"Selama 201 hari, dunia menyaksikan dalam diam ketika Israel telah membunuh lebih dari 34 ribu warga Palestina,” teriak salah satu mahasiswa di depan Universitas California, Los Angeles, AS.

“Hari ini, kami, mahasiswa UCLA bergabung dengan mahasiswa di seluruh AS untuk menuntut agar kampus kita melakukan divestasi dari perusahaan-perusahaan yang mengambil keuntungan dari invasi dan genosida di Palesina!” teriak sekelompok mahasiswa lainnya.

Baca Juga: Palestina Minta PBB Selidiki Kuburan Massal di RS Gaza

2. Lebih dari 200 mahasiswa ditangkap polisi

Sementara itu, lebih dari 200 mahasiswa di Los Angeles, Boston, Austin, serta Texas ditangkap polisi karena menggelar demo pro-Palestina secara besar-besaran.

Sejumlah laporan menyebutkan polisi menggunakan alat kejut listrik saat mencoba menghentikan para mahasiswa.

Baca Juga: 5 Fakta Terunik Palestine Sunbird, Burung Kebanggaan Rakyat Palestina

3. Disebut demo anti-Semit oleh mahasiswa pro-Israel

Di sisi lain, para mahasiswa pro-Israel menyebut demo pro-Palestina ini adalah anti-Semit dan ujaran kebencian.

“Sebagai Yahudi, saya tidak pernah merasa lebih takut di Amerika dibanding saat ini. Ada mahasiswa dan dosen yang mendukung pesan-pesan kebencian dan kekerasan,” kata Skurler Sieradsky, mahasiswa Universitas George Washington.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya