Diplomat Israel Diusir dari Pertemuan Uni Afrika, Kenapa?

Pertemuan ini digelar di Addis Ababa

Jakarta, IDN Times - Delegasi Israel yang dipimpin oleh Wakil Direktur Afrika Kementerian Luar Negeri Israel, Sharon Barley, diusir dari ruang konferensi Uni Afrika yang digelar di Addis Ababa, Ethiopia.

“Israel menganggap kejadian ini serius di mana Wakil Direktur Afrika Sharon Barley diusir dari Hall Uni Afrika, meski statusnya sebagai pengamat terakreditasi dan memiliki akses,” kata Juru Bicara Menteri Luar Negeri Israel, Lior Hair, dikutip dari Al Jazeera, Senin (20/2/2023).

“Menyedihkan melihat Uni Afrika disandera oleh negara ekstremis seperti Aljazair dan Afrika Selatan serta didorong oleh kebencian atas kendali Iran,” ucap dia lagi.

Baca Juga: AS Kecewa Israel Perluas Permukiman Yahudi di Tepi Barat   

1. Pejabat Uni Afrika mengatakan bahwa diplomat Israel tidak diundang

Sementara itu, seorang pejabat Uni Afrika mengatakan bahwa diplomat Israel tersebut tidak diundang untuk menghadiri pertemuan.

Undangan dari Uni Afrika sekiranya ditujukan hanya untuk Duta Besar Israel untuk Uni Afrika dan tidak bisa dialihkan atau diwakilkan orang lain.

“Sangat disesalkan bahwa individu tersebut menyalahgunakan hal itu,” tutur pejabat tersebut.

Pejabat ini juga membantah klaim Israel bahwa Barley memiliki tanda pengenal sebagai observer atau pengamat.

2. Status pengamat untuk Israel telah ditangguhkan

Diplomat Israel Diusir dari Pertemuan Uni Afrika, Kenapa?Ilustrasi Gedung Uni Afrika di Addis Ababa, Ethiopia (IDN Times/Uni Lubis)

Uni Afrika menegaskan, status ‘pengamat’ untuk Israel kini telah ditangguhkan sementara. Maka dari itu, mereka tidak diundang untuk menghadiri pertemuan.

“Status ini ditangguhkan sampai waktu komite ini dapat berunding, jadi kami tidak mengundang Israel ke pertemuan puncak kami,” kata Ketua Komisi Uni Afrika Moussa Faki Mahamat.

3. Status pengamat Israel panen protes

Diplomat Israel Diusir dari Pertemuan Uni Afrika, Kenapa?(ilustrasi Palestina-Israel) ANTARA FOTO/REUTERS/Ronen Zvulun

Israel memperoleh status pengamat di Uni Afrika pada 2021 lalu setelah beberapa dekade melakukan negosiasi diplomatik.

Status tersebut lantas menuai protes dari berbagai anggota Uni Afrika, termasuk Afrika Selatan dan Aljazair, karena bertentangan dengan pernyataan aliansi yang mendukung kemerdekaan Palestina.

Baca Juga: Indonesia Kecam Keras Israel Sahkan Permukiman Yahudi di Tepi Barat

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya