Dubes Ukraina Belum Bisa Pastikan Kehadiran Zelenskyy di G20

Kehadiran Zelenskyy akan diumumkan September

Jakarta, IDN Times - Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin, belum bisa memastikan apakah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy akan datang ke KTT G20 pada November 2022 nanti di Bali.

Zelenskyy sendiri telah menerima undangan langsung dari Presiden RI Joko “Jokowi” Widodo saat bertemu di Kiev, Juni lalu, dalam misi perdamaian Jokowi.

Sebelumnya, melalui sambungan telepon, Jokowi juga telah mengundang Zelenskyy, meski Ukraina bukan negara anggota G20.

1. Kepastian kedatangan Zelenskyy ditentukan bulan depan

Dubes Ukraina Belum Bisa Pastikan Kehadiran Zelenskyy di G20Presiden Joko "Jokowi" Widodo tiba di Istana Maryinsky, Kyiv dan disambut Presiden Volodymyr Zelenskyy pada Rabu, 29 Juni 2022. (Dokumentasi Biro Pers Istana)

Hamianin mengatakan, Zelenskyy sangat berterima kasih dengan undangan dari Jokowi, meski belum bisa memastikan kehadirannya.

“Mungkin kepastian Presiden akan datang atau tidak diumumkan pada September nanti,” kata Hamianin, di Jakarta, Rabu (24/8/2022).

Hamianin menegaskan tidak mudah bagi seorang presiden untuk meninggalkan warganya ketika perang melanda.

Baca Juga: Zelenskyy: Ukraina Tolak Kompromi sama Teroris Rusia, Walau Ditodong!

2. Jika Zelenskyy hadir bukan untuk negosiasi dengan Putin

Dubes Ukraina Belum Bisa Pastikan Kehadiran Zelenskyy di G20Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin (IDN Times/Sonya Michaella)

Rencana kehadiran Presiden Rusia Vladimir Putin ke KTT G20 pun ditanggapi dingin oleh Hamianin.

“Jika Presiden Zelenskyy hadir, maka itu bukan untuk negosiasi dengan Putin. Bukan itu alasannya,” tegas Hamianin.

3. Ukraina tidak akan menyerahkan wilayahnya ke Rusia

Dubes Ukraina Belum Bisa Pastikan Kehadiran Zelenskyy di G20Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin, di UII, Sleman, Senin (18/7/2022). (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Sejak awal diinvasi Rusia, Ukraina bersikukuh bertahan tidak akan menyerahkan wilayahnya ke pasukan Moskow. Namun, sejumlah kota kini memang telah diduduki pasukan Putin.

“Dalam situasi ini, saya tidak melihat ada titik temu antara Ukraina dan Rusia. Ukraina diminta menyerahkan teritori yang kini diduduki Rusia. Kami tidak mau menerima itu,” kata Hamianin pada konferensi pers 12 Juli 2022 yang lalu.

Mengenai dialog antar kedua, hingga saat ini pun tak ada dialog yang tercapai antara kedua presiden. Dialog yang terjadi sejauh ini hanya kesepakatan pengiriman kembali gandum dari Ukraina yang dimediasi oleh Turki dan PBB.

Baca Juga: Presiden Ukraina Janji Akan Rebut Kembali Krimea dari Rusia

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya