Erdogan Ancam Tak Jadi Masuk Uni Eropa

Turki telah menunggu jadi anggota selama 24 tahun

Jakarta, IDN Times - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengancam Uni Eropa terkait status masuknya Turki ke blok tersebut. Erdogan menyebut, Turki lebih baik membatalkan pengajuan keanggotaan, jika tak segera diproses.

Ancaman ini keluar dari mulut Erdogan ketika munculnya laporan dari Parlemen Eropa yang menganggap Uni Eropa tak bisa melanjutkan proses aksesi Turki, terkait dengan kondisi saat ini.

Melansir DW, Senin (18/9/2023), selama 24 tahun terakhir, Turki sudah menjadi kandidat resmi untuk bergabung dengan Uni Eropa. Namun, aksesinya terganjal beberapa persoalan.

Baca Juga: Terjebak 9 Hari di Gua Turki Sedalam 1.000 Meter, Peneliti AS Selamat!

1. Turki akan lakukan evaluasi

Erdogan menegaskan, jika memang tidak akan diproses, Turki lebih baik membatalkan pengajuan anggotaannya untuk masuk blok tersebut.

“Uni Eropa sedang berusaha memisahkan diri dari Turki. Kami juga akan melakukan evaluasi terhadap perkembangan ini, dan jika perlu, kami bisa berpisah dari Uni Eropa,” kata Erdogan.

Baca Juga: Banjir Dahsyat Terjang Turki Yunani dan Bulgaria, 7 Orang Tewas

2. Laporan Parlemen Eropa tidak berdasar

Erdogan Ancam Tak Jadi Masuk Uni EropaBendera Uni Eropa dan beberapa bendera anggota dari Uni Eropa. (Pixabay.com/Dusan_Cvetanovic)

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Turki menyebut laporan sejumlah persoalan dari Parlemen Eropa tersebut berisi tuduhan yang tidak berdasar kepada negaranya.

Kemlu Turki juga menilai Uni Eropa mengambil pendekatan yang dangkal dan tidak visioner terkait hubungan dengan negaranya.

Baca Juga: Kebakaran Hutan di Yunani dan Turki, WNI Diminta Waspada 

3. Negosiasi keanggotaan Turki dihentikan pada 2016

Erdogan Ancam Tak Jadi Masuk Uni EropaPresiden Turki Recep Tayyip Erdogan ikut salat Jumat perdana di Hagia Sophia (Dokumentasi kantor Presiden Turki)

Negosiasi keanggotaan Turki sebenarnya sudah dihentikan sejak 2016. Proses ini ditangguhkan oleh Parlemen Eropa, akibat adanya masalah HAM dan hukum di Turki.

Pada Desember 2016, Dewan Uni Eropa menegaskan mereka tidak akan membuka bab baru dalam proses negosiasi keanggotaan Turki.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya