Filipina Sebut China Rusak Dua Kapalnya di Laut China Selatan

Filipina tuding China ciptakan ketegangan

Jakarta, IDN Times - Filipina menuduh Penjaga Pantai China kini kembali meningkatkan ketegangan di Laut China Selatan dengan merusak dua kapalnya menggunakan meriam air.

“Penjaga pantai China meningkatkan ketegangan dan agresi mereka terhadap kapal penjaga pantai Filipina di Laut China Selatan,” kata Komodor Jay Tarriela, dikutip dari Channel News Asia, Kamis (2/5/2024).

“Ini pertama kalinya kami menegaskan bahwa benar kapal penjaga pantai kami terkena meriam air langsung yang bisa mengakibatkan kerusakan struktural,” ucap dia.

Menurut dia, China sengaja menargetkan pasukan penjaga pantai Filipina di sekitar Scarborough Shoal, Laut China Selatan.

1. Sengketa berkepanjangan Laut China Selatan

China mengklaim sebagian besar wilayah Laut China Selatan sebagai miliknya. Selain China, sejumlah negara ASEAN seperti Filipina, Vietnam, Brunei dan Malaysia juga mengklaim bahwa perairan Laut China Selatan ini miliknya.

Sebelum COC, China dan ASEAN sepakat meneken Declaration of Conduct atau DOC, di mana China mendukung kesepakatan multilateral soal isu tersebut.

Pada 2019 lalu, 10 negara anggota ASEAN dan China telah menyepakati pembacaan pertama dari isi kode etik COC Laut China Selatan.

Penyelesaian tahap pertama pembacaan isi COC ini dianggap sebuah kemajuan signifikan terkait penyelesaian sengketa Laut China Selatan, yang tak kunjung rampung hingga sekarang.

Kode etik ini dibentuk untuk mengatur negara-negara yang berada di sekeliling Laut China Selatan, terutama untuk sejumlah negara yang saling klaim wilayah perairan internasional itu.

Baca Juga: Jelang Pelantikan Presiden, Taiwan Waspada Ancaman China 

2. Laut China Selatan kaya sumber daya alam

Laut China Selatan diketahui memiliki banyak pulau, baik yang berukuran kecil hingga yang besar. Beberapa yang terkenal adalah Pulau Pratas, Pulau Spratly, dan Pulau Paracel yang kerap diperebutkan.

Pulau-pulau tersebut diklaim memiliki sumber daya alam yang melimpah. Apabila dikembangkan dengan maksimal, maka potensi kekayaan tersebut dapat berkontribusi besar bagi pendapatan negara.

3. Kunci penting perdagangan internasional

Laut China Selatan juga memegang kunci penting dalam kelancaran perdagangan internasional. Lokasinya yang berada di kawasan strategis dengan dikelilingi negara-negara industri seperti Jepang dan Korea Selatan membuatnya menjadi jalur perdagangan internasional yang cukup ramai.

Banyak kapal dari luar yang melintas dengan mengangkut komoditas vital bagi kelangsungan industri di negara-negara sekitaranya. Selain itu, kawasan strategis Laut China Selatan juga dilintasi kapal dari negara industri yang hendak mengirimkan barangnya ke negara lain.

Baca Juga: China Godok Revisi Rancangan UU Anti Pencucian Uang

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya