Haiti Kacau, Geng Bersenjata Bakar Kantor Polisi

Mereka juga membakar kendaraan polisi

Jakarta, IDN Times - Kekerasan dan kekacauan masih terus berlanjut di Haiti. Geng bersenjata negara tersebut nekat membakar markas besar polisi di ibu kota Port Au Prince, pada Kamis (7/3/2024).

“Para petugas polisi sudah berhasil menyelamatkan diri sebelum serangan terjadi,” kata seorang anggota polisi Haiti, dikutip dari CNN, Sabtu (9/3/2024).

Geng bersenjata ini juga dilaporkan membakar sejumlah kendaraan polisi yang ada di markas besar.

1. Haiti perpanjang status darurat sampai April

Haiti akhirnya memperpanjang status darurat hingga April 2024, terutama di ibu kota Port-au-Prince, akibat adanya kekerasan yang meningkat oleh geng bersenjata.

“Keadaan darurat keamanan diumumkan, dilanjutkan sampai April, yaitu mulai Kamis, 7 Maret 2024 hingga Rabu, 3 April 2024,” sebut pernyataan pemerintah.

Haiti juga memberlakukan pembatasan jam malam yang berlaku sampai akhir pekan ini, dan akan tetap berlaku sampai 11 Maret 2024.

Geng kriminal Haiti menuntut agar Perdana Menteri Ariel Henry segera mundur dari jabatannya. Geng ini dipimpin mantan polisi bernama Jimmy Cherizier yang dikenal bernama Barbecue.

Baca Juga: Haiti Perpanjang Status Darurat hingga April 2024

2. Sistem kesehatan Haiti lumpuh

Sementara, sistem kesehatan di Haiti juga terancam lumpuh. Banyak fasilitasi kesehatan terpaksa mengurangi jam operasionalnya karena kekerasan geng bersenjata, dan kurangnya personel hingga obat-obatan.

Hanya satu rumah sakit umum yang masih beroperasi di wilayah Port-au-Prince. Rumah sakit ini menerima sekitar 70 pasien terluka, karena tembakan sejak akhir pekan lalu.

3. Indonesia imbau WNI di Haiti untuk waspada

Haiti Kacau, Geng Bersenjata Bakar Kantor PolisiDirektur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha. (IDN Times/Sonya Michaella)

Terkait kondisi saat ini, KBRI Havana yang merangkap wilayah kerja Haiti mengimbau agar Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Haiti agar waspada, dan tidak keluar rumah sementara waktu.

“Total ada tujuh WNI yang ada di Haiti, mereka bekerja sebagai spa terapis. KBRI Havana terus berkomunikasi dengan para WNI di Port au Prince,” kata Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, di Jakarta, Selasa, 5 Maret 2024.

Menurut Judha, saat ini rencana kontijensi sudah dipersiapkan jika memang tujuh WNI tersebut harus dievakuasi dari Haiti.

Baca Juga: Geng Bersenjata Haiti Coba Duduki Bandara Utama

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya