Hamas Ancam Tak Ada Gencatan Senjata Jika Rafah Diserang

Hamas peringatkan Israel agar tak serang Rafah

Jakarta, IDN Times - Pejabat Hamas, Osama Hamdan, memperingatkan jika militer Israel nekat dan terus menyerang Rafah, maka tidak akan ada gencatan senjata. Hal ini berarti tidak akan ada juga pembebasan sandera Israel.

“Kami tegaskan operasi militer di Rafah jika terus dilakukan, itu akan membuat Israel berada di situasi sulit,” kata Hamdan, dikutip dari Channel News Asia, Rabu (8/5/2024).

“Keputusan ada di tangan Netanyahu. Proposal gencatan senjata yang kami setujui mewakili upaya minimum untuk menanggapi tuntutan rakyat dan perlawanan kami,” lanjut dia.

Per hari ini, dilaporkan militer Israel telah merebut beberapa titik di Rafah, perbatasan utama antara Mesir dan Palestina, yang juga merupakan salah satu titik masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza.

1. Israel serang bagian timur dan barat

Militer Israel dilaporkan mulai melakukan serangan ke Rafah, terutama di bagian timur pada Senin malam kemarin. Di saat yang bersamaan, kelompok pejuang Palestina, Hamas, juga telah menyetujui proposal gencatan senjata Jalur Gaza yang diajukan Qatar dan Mesir.

“Serangan tersebut terus terjadi dalam 30 menit,” lapor sejumlah koresponden media yang ada di Rafah.

Sebelumnya, Israel baru saja mengeluarkan perintah evakuasi segera kepada warga Palestina dan pengungsi lainnya, untuk keluar dari Rafah. Setidaknya ada sekitar 1,4 juta warga Palestina yang mengungsi dari berbagai wilayah di Gaza, ke Rafah, akibat serangan Israel.

“Tentara Israel memperluas zona kemanusiaan di Al-Mawasi dan meminta warga Palestina untuk sementara mengungsi dari Rafah timur ke zona kemanusiaan tersebut,” sebut juru bicara militer Israel Avichay Adraee.

Baca Juga: Indonesia Kecam Keras Serangan Israel ke Rafah

2. Apa saja tahapan gencatan senjata Gaza?

Hamas Ancam Tak Ada Gencatan Senjata Jika Rafah Diserangdampak serangan Israel di Gaza (Twitter.com/UNDP Palestine)

Hayya mengatakan proposal gencatan senjata yang diajukan Qatar dan Mesir mencakup penarikan pasukan Israel dari Gaza dan kembalinya warga Palestina yang terlantar ke rumah mereka lagi, serta pertukaran sandera Israel dan tahanan Palestina.

“Usulan tersebut mencakup gencatan senjata tiga tahap, masing-masing tahap berlangsung selama 42 hari,” ucap Hayya.

Pada tahap pertama, negosiasi tidak langsung dilakukan melalui mediator dan pertukaran sandera Israel dan tahanan Palestina bakal dilanjutkan.

“Penarikan sebagian pasukan Israel dari daerah tertentu juga akan terjadi bersamaan dengan kembalinya keluarga pengungsi Palestina ke rumah mereka tanpa hambatan dan aliran bantuan serta bakan bakar ke Gaza, terjamin,” ucap dia.

Baca Juga: Apa Isi Proposal Gencatan Senjata Gaza yang Disetujui Hamas?

3. Fase kedua dan ketiga dari gencatan senjata

Hayya memaparkan, fase kedua nantinya bakal ada penghentian total dan permanen terkait aktivitas militer di Gaza.

“Fase terakhir akan fokus pada permulaan rekonstruksi di Gaza pascaperang, yang diawasi oleh Mesir, Qatar dan badan-badan PBB. Bola sekarang ada di tangan Israel,” tegasnya.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya