Hamas Kritik Jerman karena Berniat Pasok Amunisi ke Israel

Hamas sebut Jerman bakal ulangi kesalahan masa lalu

Jakarta, IDN Times - Kelompok pejuang Palestina, Hamas, mengkritik Jerman yang kini serang menimbang untuk memasok ribuan amunisi ke Isarel.

“Langkah Jerman ini menjadikan mereka mitra langsung melawan Palestina di Gaza. Sepertinya Jerman sedang mengulang sejarahnya yang penuh dosa terhadap kemanusiaan dan tidak belajar dari masa lalu,” sebut pernyataan Hamas, dikutip dari Anadolu, Kamis (18/1/2024).

Awal pekan ini, sebuah media Jerman bernama Der Spiegel melaporkan bahwa Berlin tengah menggodok rencana mengirim sekitar 10 ribu butir amunisi tank 120mm presisi tinggi untuk militer Israel. Menurut media tersebut, Israel meminta kepada Jerman pada November 2023.

1. Jerman dukung Israel

Meski mendapat banyak kecaman, Jerman sendiri berada di pihak Israel di mana Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan bahwa negaranya memikul tanggung jawab khusus terhadap Israel karena masa lalu Nazi.

Terkait pengiriman amunisi tersebut, dilaporkan bahwa perusahaan-perusahaan Jerman tidak dapat mengirimkan dalam waktu dekat.

Sebagai gantinya, Jerman akan mengambil pasokan dari militer Jerman sendiri untuk memenuhi permintaan Tel Aviv tersebut.

Baca Juga: Sekjen PBB: Pihak yang Bertikai di Gaza Menginjak Hukum Internasional

2. Jerman juga dikritik Namibia

Presiden Namibia Hage Geingob mengkritik Jerman karena membela Israel. Berlin menolak dakwaan jujur yang dilakukan oleh Afrika Selatan (Afsel) di Mahkamah Internasional (ICJ) bahwa Israel melakukan genosida di Gaza.

Presiden Geingob juga mengatakan, Jerman melakukan genosida pertama pada abad ke-20 di Namibia. Pada 1904 hingga 1908, penjajah Jerman membantai lebih dari 70 ribu suku Herero dan Nama. 

Pembelaan yang dilakukan Jerman itu ditanggapi oleh Namibia, negara di Afrika yang pernah dijajah Jerman. Presiden Geingob mendesak Jerman mempertimbangkan kembali keputusan itu karena dinilai terlalu dini.

"Jerman tidak dapat secara moral menyatakan komitmennya terhadap Konvensi PBB melawan genosida, termasuk penebusan dosa atas genosida di Namibia, sementara pada saat yang sama mendukung holocaust dan genosida di Gaza," katanya.

3. Jumlah korban tewas di Gaza terus bertambah

Hamas Kritik Jerman karena Berniat Pasok Amunisi ke IsraelGedung-gedung yang hancur akibat serangan Pendudukan Israel terhadap rumah-rumah warga sipil Palestina di Gaza di utara Kamp Jabalia, utara wilayah Al-Sikka, Rabu (11/11/2023). (dok. Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP))

Jumlah warga Palestina yang tewas akibat digempur militer Israel di Jalur Gaza kini tembus menjadi 24.285 orang. Serangan Israel ke Gaza pun sudah lebih dari 100 hari sejak dimulai pada 7 Oktober 2023 lalu.

Kementerian Kesehatan Gaza merilis data bahwa Israel juga menewaskan 158 orang dalam kuruk waktu 24 jam terakhir. Selain itu, setidaknya 61.154 warga Palestina juga dilaporkan terluka.

Baca Juga: Di Davos, Sekjen PBB Kembali Serukan Gencatan Senjata Konflik Gaza

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya