Indonesia Apresiasi Bantuan Arab Saudi Evakuasi WNI dari Sudan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Duta Besar Republik Indonesia untuk Arab Saudi, Abdulaziz Ahmad, mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi bantuan dari Riyadh dalam mendukung proses evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari Sudan.
“Saya mendapat kehormatan, atas nama pemerintah dan rakyat Indonesia dan atas nama saya sendiri, saya sampaikan terima kasih yang tulus kepada Penjaga Dua Masjid Suci, Raja Salman bin Abdulaziz Al Saudi,” kata Ahmad, dikutip dari laman Instagram KBRI Riyadh, Senin (1/5/2023).
Sebanyak 897 WNI telah berhasil dievakuasi dari Sudan, di tengah konflik antara militer dan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) di mana mereka pulang ke Indonesia via Jeddah, Arab Saudi.
1. Dievakuasi ke Jeddah pakai kapal Saudi
Sembari menunggu pemulangan ke Indonesia, ratusan WNI ini mendapat bantuan dan akomodasi dari Arab Saudi. Tak hanya itu, dari Port Sudan ke Jeddah, sekitar 557 WNI juga diangkut menggunakan kapal milik Saudi.
Dalam keterangan resminya, Kemlu Saudi menegaskan bahwa Saudi membantu para warga negara asing yang dievakuasi dari Sudan.
“Kerajaan Saudi akan menyediakan semua yang diperlukan untuk para warga asing, yang sedang dalam persiapan kembali ke negara asalnya,” lanjut pernyataan itu.
Baca Juga: 367 WNI Penyintas Konflik Sudan Dijemput 15 Bus TransJakarta
2. Evakuasi tahap 2 sudah tiba di Indonesia
Editor’s picks
Sementara itu, sebanyak 363 WNI yang dievakuasi dari Sudan via Jeddah, Arab Saudi, telah tiba di Indonesia pada Minggu (30/4/2023).
Mereka diterbangkan ke Tanah Air menggunakan penerbangan komersial dengan maskapai Garuda Indonesia, nomor penerbangan GA991 yang mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang.
Sebelumnya, pada Jumat (28/4/2023), sebanyak 385 WNI telah kembali ke Indonesia. Total WNI yang telah dievakuasi dan dipulangkan ke tanah air sejumlah 748 orang.
Mereka dibawa terlebih dahulu ke Asrama Haji Pondok Gede sebelum nantinya dipulangkan ke daerah asal masing-masing.
3. Sebanyak 528 orang tewas akibat konflik
Sedikitnya 512 orang telah tewas dan lebih dari 4.200 orang terluka sejak konflik antara militer dan RSF pecah pada 15 April 2023. Konflik lalu menyebar ke wilayah Darfur.
Koneksi internet di Sudan juga dilaporkan diputus total. Meski ada pengumuman gencatan senjata, namun tembakan dan ledakan masih terdengar di penjuru Ibu Kota.
Selain internet diputus, masyarakat lokal maupun asing yang masih berada di Sudan juga mengaku kesulitan mencari makanan.
Baca Juga: Cerita Evakuasi Mahasiswa dari Sudan: Hanya Boleh Bawa 1 Ransel