Indonesia Berikan Komitmen Kuat untuk Negara Pasifik 

Menlu Retno bertemu dengan sejumlah Menlu Pasifik

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi melakukan serangkaian pertemuan bilateral dengan negara-negara dana organisasi internasional di Pasifik yaitu Timor Leste, Papua Nugini, Vanuatu, dan Direktur Jenderal Melanesian Spearhead Group (MSG).

Pertemuan ini dilakukan menjelang pelaksanaan Indonesia-Pacific Forum for Development (IPFD) di Bali.

“Indonesia adalah salah satu negara dengan ras Melanesia terbesar di Pasifik. Sedikitnya 11 juta orang warga negara Indonesia adalah dari ras Melanesia,” kata Retno, dalam keterangannya, Rabu (7/12/2022).

Baca Juga: Jokowi Bertemu Biden, Tekankan Kemitraan Indo-Pasifik 

1. Komitmen Indonesia untuk Pasifik

Sebagai bagian dari Pasifik, Indonesia berkomitmen untuk terus meningkatkan kerja sama dengan kawasan Pasifik. Melalui visi Pacific Elevation, komitmen Indonesia terhadap Pasifik sangat jelas dan konsisten.

Menteri Luar Negeri Timor Leste Adaljiza Albertina menyampaikan penghargaan diterimanya secara prinsip Timor Leste sebagai anggota ASEAN. Roadmap keanggotaan penuh Timor Leste akan segera disiapkan bersama Sekretariat ASEAN. 

Kedua menlu sekilas juga membahas mengenai status negosiasi perbatasan darat. Retno tegaskan bahwa kondisi kondusif penting untuk terus dipelihara agar negosiasi mengalami kemajuan yang signifikan. 

Baca Juga: KTT ASEAN-India, Jokowi Bahas Indo-Pasifik dan Krisis Pangan

2. Angkat soal batas dan kedaulatan Indonesia dengan Papua Nugini

Dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Papua Nugini, Justin Tkatchenko, Retno menyampaikan ucapan selamat kepada Menteru Tkatchenko karena mengemban tugas baru sebagai menlu.

"Indonesia dan PNG memiliki hubungan yang kuat dan kedua Menlu sepakat untuk terus memperkuat kerja sama, termasuk di bidang ekonomi," ujar Retno.

Tkatcheno juga menegaskan posisi PNG terhadap prinsip penghormatan atas kedaulatan dan integritas wilayah Indonesia. Ia juga berkomitmen untuk mempercepat penyelesaian proses ratifikasi perjanjiann Basic Agreement on Border Arrangements dan perjanjian the Agreement on Cooperation in the Field of Defence. 

Papua Nugini jyga menyambut usulan Indonesia mengenai perpanjangan perjanjian pencegahan dan penaggulangan kejahatan lintas batas dan capacity building yang telah habis masa berlakunya pada 2022. Kedua menlu juga membahas rencana dibentuknya Preferential Trade Agreement and Bilateral Investment Treaty untuk meningkatkan kerja sama perdagangan kedua negara.

Baca Juga: Indonesia Minta Kanada Berperan Lebih di Pasifik

3. Kerja sama ekonomi kelautan dengan Melanesia

Indonesia Berikan Komitmen Kuat untuk Negara Pasifik masyarakat Melanesia di Papua Nugini (unsplash.com/Vika Chartier)

Sementara itu, pertemuan Retnodengan Direktur Jenderal MSG, Leonard Louma, membahas sejumlah komitmen bersama, antara lain kerja sama ekonomi kelautan, penguatan kapasitas kelembagaan Sekretariat MSG, kerja sama sosial budaya antar ras Melanesia, serta penguatan kerja sama di bidang keamanan kawasan melalui mekanisme Regional Security Strategy Working Group. 

“Indonesia akan selalu meningkatkan perannya sebagai Associate Member MSG dan menyambut baik upaya untuk meningkatkan kerja sama dalam mengatasi masalah yang menjadi perhatian bersama, termasuk dampak COVID-19, food security, blue economy dan perubahan iklim," sambung Retno.

Dalam kesempatan ini, Retno juga telah menerima Richard Kaltongga, Advisor to the Foreign Minister, Vanuatu. Pertemuan membahas mengenai langkah-langkah penguatan kerja sama bilateral.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya