Inggris: Bukan Waktu Tepat untuk Akui Negara Palestina

Inggris mengaku pada saatnya nanti akan akui Palestina

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan Inggris Jeremy Hunt mengatakan bahwa saat ini bukanlah waktu yang tepat bagi Inggris mengakui Negara Palestina. Meski demikian, pengakuan ini bakal ditinjau oleh pemerintahan Inggris.

“Kami sudah memiliki posisi yang lama soal gal ini bahwa kami bakal siap mengakui Negara Palestina pada saat yang tepat, saat membantu proses perdamaian,” kata Hunt, dikutip Anadolu, Kamis (23/5/2024).

“Posisi kami saat ini tidak tepat untuk melakukan hal (pengakuan) tersebut,” lanjut dia.

1. Norwegia, Spanyol dan Irlandia bakal akui Negara Palestina

Inggris: Bukan Waktu Tepat untuk Akui Negara Palestinailustrasi bendera Palestina. (unsplash.com/Ehimetalor Akhere Unuabona)

Negara-negara Eropa yakni Norwegia, Irlandia dan Spanyol bakal segera mengakui status Negara Palestina.

Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Store menegaskan bahwa tidak akan ada perdamaian di Timur Tengah jika Palestina tidak diakui.

"Norwegia akan mengakui Negara Palestina secara pada 28 Mei. Dengan pengakuan ini, Norwegia mendukung rencana perdamaian Arab," kata Store.

Baca Juga: Netanyahu Kecam 3 Negara Eropa yang Akui Palestina 

2. Irlandia dan Spanyol juga ambil langkah yang sama

Inggris: Bukan Waktu Tepat untuk Akui Negara Palestinailustrasi bendera Irlandia. (unsplash.com/Pedro Pereira)

Selain Norwegia, Perdana Menteri Irlandia Simon Harris juga menegaskan negaranya bakal mengakui Palestina.

"Langkah ini dimaksudkan untuk membantu membawa konflik Israel-Palestina menuju penyelesaian melalui solusi dua negara," bebernya menegaskan.

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez juga menyatakan Spanyol juga akan mengakui Negara Palestina pada tanggal 28 Mei nanti. Sanchez mengumumkan hal itu kepada Parlemen Spanyol hari ini.

3. Israel kecam langkah tiga negara Eropa tersebut

Inggris: Bukan Waktu Tepat untuk Akui Negara PalestinaPM Israel Benjamin Netanyahu (Twitter.com/Benjamin Netanyahu)

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu buka suara soal keputusan Norwegia, Spanyol dan Irlandia yang kompak bakal mengakui Negara Palestina secepatnya.

“Ini sama saja memberikan hadiah kepada terorisme. Sekitar 80 persen warga Palestina mendukung pembantaian mengerikan pada 7 Oktober. Kejahatan ini tidak boleh diberikan pada suatu negara. Ini akan menjadi negara teror,” kata Netanyahu.

“Mereka akan mencoba mengulangi pembantaian 7 Oktober itu dan kami tidak menyetujui hal itu. Hadiah bagi terorisme tidak akan membawa perdamaian dan hal itu juga tidak akan menghentikan kita untuk mengalahkan Hamas,” kata Netanyahu.

Baca Juga: Turki Bakal Tekan Israel Demi Kemerdekaan Palestina

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya