Israel Buka Perbatasan Kerem Shalom untuk Bantuan Masuk

Perbatasan ini sempat ditutup karena serangan Hamas

Jakarta, IDN Times - Otoritas Israel pada Rabu mengumumkan pembukaan kembali perbatasan komersial Kerem Shalom untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, setelah beberapa hari ditutup.

Perbatasan, yang juga dikenal sebagai penyeberangan Karm Abu Salem itu, terletak di Gaza selatan yang berdekatan dengan Rafah, yang menjadi sasaran serangan militer Israel sejak Selasa kemarin, dilansir dari ANTARA, Kamis (9/5/2024).

Menurut kantor penghubung tentara Israel ke wilayah Palestina, yang dikenal sebagai Koordinasi Kegiatan Pemerintah di Wilayah (COGAT), perbatasan Kerem Shalom sekarang terbuka untuk masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.

1. Sempat ditutup karena ada serangan Hamas

Pintu perbatasan itu sempat ditutup pada Minggu setelah serangan kelompok pejuang Hamas Palestina di wilayah tersebut, hingga menyebabkan empat tentara tewas.

“Truk-truk bantuan sudah tiba di perbatasan. Setelah pemeriksaan keamanan menyeluruh, mereka akan dipindahkan masuk ke sisi Gaza,” kata COGAT.

Baca Juga: Rafah Diserang, AS Ancam Setop Suplai Senjata ke Israel

2. Kerem Shalom jadi pintu utama masuknya bantuan kemanusiaan

Perbatasan Kerem Shalom merupakan saluran utama masuknya bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina di Gaza yang dilanda perang.

Pada Selasa, tentara Israel memulai invasi ke wilayah timur Rafah, di mana tentara Israel menyerbu dan menduduki wilayah Palestina di sisi Rafah yang berbatasan langsung dengan Mesir.

Serangan Israel ke Rafah menutup satu-satunya pintu gerbang warga Palestina dengan dunia.

3. AS ancam setop kirim senjata jika Israel ngotot serang Rafah

Israel Buka Perbatasan Kerem Shalom untuk Bantuan MasukPresiden AS Joe Biden dan PM Israel Benjamin Netanyahu. (dok. X @POTUS)

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengancam akan menghentikan suplai senjata ke Israel, jika negara tersebut ngotot menyerang Rafah, di Jalur Gaza.

“Saya perjelas, jika mereka tetap ke Rafah, saya tidak akan menyuplai senjata lagi, yang secara historis digunakan untuk menghadapi Rafah,” kata Biden, dikutip dari BBC.

Di sisi lain, Biden sadar bahwa senjata AS yang ditransfer ke Israel juga ‘berperan’ dalam membunuh warga Palestina. Namun, Biden menegaskan bahwa tujuannya adalah memburu Hamas.

Baca Juga: Turki: Serangan Israel ke Rafah Berikan Dampak Global 

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya