Israel Klaim Bunuh Wakil Komandan Hamas di Gaza

AS juga sudah mengonfirmasi hal tersebut

Jakarta, IDN Times - Israel mengklaim berhasil menewaskan komandan senior Hamas Marwan Issa dalam sebuah serangan di Gaza. Israel menyebut Issa terbunuh dua pekan lalu.

“Wakil komandan militer Hamas Marwan Issa tewas dalam serangan Israel awal bulan ini. Kami telah memeriksa semua informasi dari intelijen,” kata juru bicara militer Israel Daniel Hagari, dikutip dari Al Jazeera, Rabu (27/3/2024).

Sebelumnya, tewasnya Issa memang telah diumumkan Amerika Serikat (AS). Namun belum ada pernyataan dari Israel maupun Hamas saat itu.

Issa sendiri merupakan wakil Mohammed Deif, pemimpin lama dari sayap militer Hamas, Brigade Qassam.

1. DK PBB sahkan resolusi gencatan senjata di Gaza

Israel Klaim Bunuh Wakil Komandan Hamas di GazaSuasana pemungutan suara di Dewan Keamanan PBB. (dok. X @UN)

Dewan Keamanan PBB (DK PBB) akhirnya mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata di Jalur Gaza. Amerika Serikat (AS) pun untuk pertama kalinya tidak mengeluarkan veto terkait gencatan senjata ini.

Dilansir dari laman resmi PBB, resolusi juga menuntut pembebasan segera dan tanpa syarat untuk seluruh sandera.

Ini adalah pertama kalinya DK PBB menyepakati resolusi di Gaza sejak perang pecah antara Israel dan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu. Dalam pemungutan suara ini, DK PBB yang beranggotakan lima negara anggota tetap dan 10 negara anggota tidak tetap ini akhirnya sepakat untuk gencatan senjata segera di Gaza, dengan 14 negara setuju dan tidak ada yang menolak, serta AS memilih untuk abstain.

Baca Juga: Nestapa Warga Gaza, Makan Rumput Liar demi Bertahan Hidup 

2. Israel marah karena AS tidak menggunakan veto

Israel Klaim Bunuh Wakil Komandan Hamas di GazaPM Israel Benjamin Netanyahu (Twitter.com/Benjamin Netanyahu)

Sementara itu, dalam pemungutan suara ini, AS tidak menggunakan hak vetonya melainkan memilih untuk abstain. Pilihan AS ini membuat Israel marah.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu langsung membatalkan rencana kunjungan dua penasihat utamanya ke AS.

Sebelumnya, AS telah memveto tiga rancangan resolusi DK PBB soal gencatan senjata. Yang terbaru, AS menyodorkan resolusi gencatan senjata dan pembebasan sandera namun diveto China dan Rusia karena dianggap terlalu condong ke Israel.

3. Israel kecewa karena DK PBB tidak mengutuk penyerangan 7 Oktober

Israel Klaim Bunuh Wakil Komandan Hamas di GazaPresiden AS Joe Biden dan PM Israel Benjamin Netanyahu. (dok. X @POTUS)

Wakil Tetap Israel untuk PBB Gilad Erdan mempertanyakan kenapa DK PBB mendiskriminasi korban, mengingat DK PBB mengutuk serangan di Moskow kemarin tapi tidak mengutuk serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 lalu.

“Warga sipil, di mana pun mereka tinggal, berhak menikmati musik dengan aman dan selamat, dan DK PBB harus memiliki kejelasan moral untuk mengutuk tindakan teror tersebut secara setara tanpa diskiriminasi,” ucap Erdan.

“Sedihnya, hari ini juga, DK menolak untuk mengutuk pembantaian 7 Oktober, ini memalukan,” katanya.

Erdan menambahkan bahwa selama 18 tahun terakhir, Hamas memulai serangan tanpa henti terhadap Israel dengan meluncurkan ribuan roket dan rudal tanpa pandang bulu ke warga sipil.

Baca Juga: Presiden Abbas: Gaza Adalah Bagian Tak Terpisahkan dari Palestina 

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya